Senin, 13 Januari 2025 – 00:58 WIB
Jeddah, VIVA – Pemerintah Republik Indonesia menandatangani Perjanjian Haji (Memorandum) dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk musim haji 1446 H/2025 M. Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al- Rabiah di Jeddah.
Baca juga:
Mewujudkan misi Menteri Agama Nasaruddin Umar Prabowo tentang kualitas pelayanan haji ke Arab Saudi
Alhamdulillah, hari ini kita menandatangani perjanjian haji dengan Arab Saudi. Kita telah menyepakati beberapa hal, salah satunya adalah jumlah jamaah haji Indonesia yang akan berangkat pada periode Haji 1446 H/2025. 221 ribu orang” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jeddah, Minggu 12 Januari 2025.
Proses penandatanganan juga dihadiri oleh RI Marwan Dasopang, Ketua Komisi VIII DPR, Mochamad Irfan Yusuf, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Deputi BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Fadlul Imansyah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
Menteri Agama yang akan berangkat ke Arab Saudi ini mengusung misi meningkatkan kualitas pelayanan haji dan menghemat biaya hingga tahun 2025.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Konjen RI Jeddah Yusron B Ambari, Dirjen Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. hadiah. .
Baca juga:
Dana Muamalat Haji mencapai Rp 1,5 triliun per Desember 2024
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Agama, pemberangkatan dan kepulangan 221.000 jemaah haji tersebut akan dibagi di dua bandara di Arab Saudi, jelas Menag.
“Sebanyak 110.500 jamaah akan tiba melalui Bandara Amir Mohammed bin Abdulaziz di Madinah dan kembali melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. – kata menteri agama.
Sedangkan separuhnya lagi akan tiba melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan kembali melalui Bandara Amir Mohammed bin Abdul Aziz Madina. – dia melanjutkan.
Menag berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, persiapan ibadah haji segera rampung.
“Saya mohon kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan, mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk mensukseskan ibadah haji 1446 H/2025 M” – kata menteri agama.
Indonesia saat ini memiliki kuota 2.210 petugas atau 1% dari kuota publik.
Menteri Agama Nasaruddin Umar terus melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah agar Indonesia mendapat tambahan kuota petugas.
“Kami berkomitmen mendapatkan tambahan kuota petugas untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji Indonesia,” ujarnya. katanya.
Salah satu klausul dalam nota tersebut menyebutkan Kementerian Haji dan Umrah berhak mengurangi atau menambah jumlah petugas sesuai kebutuhan.
Ini akan diperbarui pada akhir fase kontrak layanan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Nota kesepahaman antara Menteri Agama Indonesia dan Menteri Haji Arab Saudi juga mengatur masalah keamanan. Seluruh jemaah haji diminta mematuhi peraturan Kerajaan Arab Saudi, termasuk mengenai pergerakan pada puncak haji di Arafa, Muzdalifah, dan Mina.
Jemaah juga diminta untuk tidak meninggikan suara dan melakukan propaganda di tempat umum. Di sisi lain, jamaah diminta menghormati dan menjaga kesucian 2 Tanah Suci tersebut.
Aturan lain mengenai penggunaan alat fotografi, termasuk telepon seluler, untuk menjamin keselamatan dan ketertiban umum.
Larangan lainnya antara lain: mengibarkan bendera negara tertentu, mencetak slogan-slogan politik dan partai, atau mempolitisasi musim haji.
“Kami juga telah menyepakati sejumlah aturan keamanan yang diterapkan jemaah selama perjalanan haji. Pada dasarnya pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi dalam hal keamanan dan kenyamanan jemaah di tanah suci,” ujarnya. . – kata menteri agama.
Kunjungan Menag ke Arab Saudi bertujuan untuk mengikuti pameran Mutamar dan Haji di Jeddah, selain penandatanganan nota kesepahaman. Menag juga akan bertemu dengan sejumlah pihak untuk memastikan kesiapan pelayanan publik di Arab Saudi.
“Fokus utama kami adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. Kami akan mempersiapkannya dari awal,” dia menekankan.
Halaman berikutnya
Sedangkan separuhnya lagi akan tiba melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan kembali melalui Bandara Amir Mohammed bin Abdul Aziz Medina, ”ujarnya.