Senin, 13 Januari 2025 – 10:32 WIB
Jakarta — Dua remaja putri masing-masing berinisial AR (20) dan WM (19) mengaku kepada polisi bahwa mereka telah dianiaya secara seksual oleh pelaku tak dikenal, kakak beradik OTK, dengan cara meremas payudara dan melaporkan bahwa mereka sedang makan.
Baca juga:
Agus Buntung akan disidangkan pekan depan, nama jaksanya adalah Agus
Peristiwa ini terjadi dalam dua kejadian terpisah, yakni pada dini hari di Jalan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu 11 Januari 2025) dan Minggu 12 Januari 2025.
Salah satu korban, AR, menceritakan pengalaman traumatisnya. Kejadiannya sekitar pukul 00.00 WIB saat hendak membeli makan malam menggunakan sepeda motor. Ia yang berkendara bersama rekannya, mengemudi dengan lambat sambil mencari tempat makan di dekat lokasi kecelakaan.
Baca juga:
Alasan jaksa lebih memilih menahan Agus Buntung di penjara ketimbang menjadi tahanan rumah
“Saya berada di Jalan Sukapura menuju Semper dari Sukapura. Tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang menabrak saya dan langsung memegang dada saya, kata AR saat diwawancara, Senin, 13 Januari 2025.
Menurut publikasi “AR”, pelaku bergerak sangat cepat sehingga pakaiannya ditarik karena tindakan kasar pelaku.
Baca juga:
Semula ia menangis histeris dan mengancam akan bunuh diri, namun kini Agus Buntung sudah menyesuaikan diri dengan penjara.
“Tiba-tiba saja dia berbuat kotor itu, dia menabrakku hingga sepeda motornya sempit, lalu dia langsung memegangi dadaku,” jelasnya dengan suara galau.
AR menambahkan, kondisi jalan saat itu masih ramai. Ia tak menyangka akan menjadi korban kekerasan, karena tak sadar ada pelaku yang mengikutinya.
“Saya tidak menyangka kejadian seperti ini bisa terjadi, apalagi jalanan masih ramai. “Saya juga tidak merasakan tanda-tanda ada yang diikuti,” ujarnya.
Penjahat segera melarikan diri setelah melakukan pengejaran, meninggalkan AR yang terguncang oleh pengejaran tersebut.
Itu tidak akan berhenti. Beberapa jam setelah kejadian pertama, seorang perempuan lainnya berinisial WM (19) menjadi korban pelecehan dengan cara yang sama di tempat yang sama. Peristiwa ini terjadi pada Minggu 12 Januari 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.
“Beberapa jam setelah kejadian saya, teman saya yang sedang melewati jalan yang sama juga tewas. “Mereka mengira pelakunya adalah orang yang sama, dengan cara yang sama, hanya berbeda waktu,” jelas AR.
WM yang mengendarai sepeda motor sendirian diduga menjadi sasaran tindak pidana karena kondisi jalan pada dini hari relatif sepi. Namun sejauh ini baik AR maupun WM belum bisa mendapatkan klarifikasi terkait identitas pelaku.
“Ini sangat mengganggu. “Kami berharap pelakunya segera ditangkap dan pihak berwenang lebih memperhatikan keamanan tempat ini,” kata AR.
Dalam proses memberi tahu polisi tentang situasi ini. AR dan WM juga mendorong korban pelecehan serupa lainnya untuk melapor agar pelaku segera diidentifikasi dan ditangkap.
“Saya harap ini akan menjadi perhatian serius. “Jangan sampai korban lain mengalami hal yang sama,” pungkas AR.
Halaman berikutnya
Itu tidak akan berhenti. Beberapa jam setelah kejadian pertama, seorang perempuan lainnya berinisial WM (19) menjadi korban pelecehan dengan cara yang sama di tempat yang sama. Peristiwa ini terjadi pada Minggu 12 Januari 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.