Senin, 13 Januari 2025 – 23:15 WIB
Jakarta – Kehilangan orang yang dicintai adalah salah satu cobaan tersulit dalam hidup, dan produser film Ingrid Rhemanti mengalaminya. Anggota DPRD DKI Jakarta H. Misan Samsuri meninggal dunia pada 30 November 2024 di RS Siloam Jakarta Selatan setelah berjuang melawan kanker hati stadium 4.
Baca juga:
Istri Marah Hakim yang Membebaskan Ronald Tannur: 2 Kali ke ATM, Sedih Sekali, Saldo Selalu Rp 0
Ingrid Rhemanti, istri mendiang Misan Samsuri yang namanya juga tercatat di laman resmi DPRD DKI Jakarta, berbagi kisah mengharukan bagaimana ia merawat dan mendampingi sang suami hingga akhir hayat. Putar lagi.
“Kami mengetahui tentang penyakit serius Anda dalam lima bulan terakhir. Sebelum kami berangkat ke Amerika, beliau menjalani pemeriksaan umum di RS Tarakan, RS Siloam, dan RS Cipto Mangunkusumo. Hasilnya, pria tersebut diketahui mengidap tumor di jantungnya. “Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RS Cipto, Anda didiagnosis menderita kanker stadium 4,” kata Ingrid.
Baca juga:
Kisah Istri Bertanya kepada Hakim yang Membebaskan Ronald Tannour: Ayah Bilang ‘Itu Urusanku, Tak Perlu Tanya’
Setelah menerima putusan tersebut, perjuangan berat mulai terjadi di pihak keluarga. Selama tiga bulan, mereka intensif mendatangi RS Cipto Mangunkusumo untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan persiapan pengobatan. Namun keputusan menjalani kemoterapi menjadi dilema besar bagi mereka.
Baca juga:
Alvin Lim meninggal dunia, Ivan Fals pun berduka
“Kami berpikir untuk pergi ke Penang atau Singapura untuk berobat. Namun akhirnya kami memutuskan untuk mencari second opinion di EMC Alam Sutera. Di sana kami berkonsultasi dengan Dr. Tjahang, seorang dokter spesialis kanker hati. “Dia menyarankan TACE (Transcatheter Arterial Chemoembolization) yang mirip dengan kemoterapi tetapi lebih spesifik,” jelas Ingrid.
Prosedur TACE dilakukan dua kali dalam satu bulan. Namun kondisi Kh. Selain kanker hati, ia juga didiagnosis menderita batu empedu yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Sebelum operasi pengangkatan hati, dokter memutuskan untuk menghilangkan batu empedu terlebih dahulu.
“Kondisi Anda memburuk setelah operasi pengangkatan batu empedu. “Dua hari setelah sampai di rumah, dia harus dibawa kembali ke RS Siloam, dan di sanalah dia menghembuskan nafas terakhirnya,” kenang Inggrid.
Di tengah cobaan tersebut, Ingrid mengungkapkan banyak kenangan manis yang akan selalu ia kenang.
“Dia suka minta sepiring makanan sama saya, sering jalan-jalan bareng, bahkan ke pasar bareng beli sayur. “Saya selalu merindukan hal-hal sederhana ini,” katanya.
Ia pun membagikan pesan-pesan yang selalu ia ikuti dalam hidupnya.
“Kita tetap harus bisa tersenyum pada orang yang menyakiti hati kita. Jangan pamer untuk mengganggu orang lain. “Bermanfaatlah semaksimal mungkin kepada orang lain,” kata Ingrid.
Meninggalnya H. Misan Samsuri sangat disayangkan tidak hanya oleh pihak keluarga, namun juga oleh rekan-rekannya dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok yang tidak mementingkan diri sendiri dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
Sebagai seorang istri, Ingrid Rhemanti terus menunjukkan pengabdiannya. Bahkan setelah ditinggal suaminya, ia rutin mengunjungi makam almarhum di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Ingrid pun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukungnya selama masa sulit ini.
Terima kasih kepada Ketua DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjen DPP Demokrat Teuku Rifki Pasha, Mayjen (Purn) Nakhrovi Ramli, Nur Afni Sajim, anggota DPRD DKI Jakarta. dukungan moral. Terima kasih Endang Sri Vahyuni dan almarhum. “Sebagai petugas kesehatan Tri Cahyo DPRD DKI Jakarta, beliau selalu membantu saya untuk menjaga kesehatan,” kata Ingrid.
Halaman berikutnya
“Kondisi Anda memburuk setelah operasi pengangkatan batu empedu. “Dua hari setelah sampai di rumah, dia harus dibawa kembali ke RS Siloam, dan di sanalah dia menghembuskan nafas terakhirnya,” kenang Inggrid.