Gen Z lebih memilih pekerjaan freelance dibandingkan jam 9-5 kantor, kenapa?

Selasa, 14 Januari 2025 – 03:36 WIB

Jakarta – Ada penemuan unik mengenai Generasi Z, yaitu Generasi Z kini memilih karir yang lebih mandiri dibandingkan pekerjaan kantoran dengan jam kerja 9-5. Menurut survei Upwork, lebih dari separuh pekerja Gen Z adalah pekerja lepas, dan 53% di antaranya menjadikannya pekerjaan utama.

Baca juga:

Gen Z dan Milenial Tak Mau Angkat Telepon, Kenapa?

Sebelumnya, survei lain pada tahun 2023 yang dilakukan oleh Upwork Research Institute dan Edelman DXI menemukan bahwa 38 persen angkatan kerja AS, atau sekitar 64 juta orang, adalah wiraswasta. Indikator ini akan meningkat menjadi 4 juta mulai tahun 2022.

Survei terbaru ini menunjukkan data berdasarkan kelompok umur, dengan 52 persen profesional Gen Z merupakan pekerja mandiri, diikuti oleh 44 persen generasi Milenial, 30 persen Generasi X, dan 26 persen Generasi Baby Boomer.

Baca juga:

Apa itu pensiun mikro? Tren “Pensiun” di kalangan Gen Z dan pekerja milenial

Menariknya, lebih dari separuh pekerja lepas Gen Z menjadikan pekerjaan lepas sebagai karier utama mereka dengan bekerja setidaknya 40 jam per minggu. Kebanyakan dari mereka telah bertunangan selama lebih dari dua tahun.

Data ini menunjukkan bahwa generasi muda ini mulai beralih dari pola kerja tradisional yang biasanya berfokus pada satu pemberi kerja dengan jam kerja tetap.

Baca juga:

Generasi Beta 2025, Berikut Definisi, Fitur, dan Tantangan yang Harus Dihadapi!

Mengapa Gen Z memilih menjadi freelance?

“Penelitian kami menunjukkan bahwa generasi baru ini memandang karier modern lebih beragam dan dinamis dibandingkan generasi sebelumnya,” kata Kelly Monahan, direktur Upwork Research Institute, SHRM, Senin, 13 Januari 2025.

“Mereka menginginkan kebebasan, kendali dan otonomi, yang memungkinkan mereka menggunakan cara kerja baru yang lebih fleksibel dan mempengaruhi kinerja serta stabilitas keuangan mereka,” jelasnya.

Tony Buffum, VP HR Client Strategy Upwork, menambahkan bahwa Generasi Z memiliki pola pikir yang lebih berwirausaha dibandingkan generasi sebelumnya. “Ini saat yang tepat untuk lebih mandiri berkat teknologi yang membuat pekerjaan lebih transparan dan memungkinkan Anda bekerja dari mana saja. Gen Z lebih memahami cara memanfaatkan peluang ini dibandingkan generasi sebelumnya,” ujarnya.

Meskipun pendapatan tetap menjadi faktor penting, motivasi utama Gen Z untuk menjadi pekerja lepas mencakup fleksibilitas kerja (70%), kemampuan untuk bekerja dari lokasi pilihan mereka (64%), dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka (62%). ), dan kontrol yang lebih besar terhadap karier dan pengembangan diri (61%).

“Mereka ingin naik karier tanpa harus menaiki tangga karier yang tetap,” tambah Buffum. “Generasi berikutnya mungkin akan semakin menginginkan kemerdekaan itu.”

Bagaimana pengaruhnya terhadap dunia bisnis?

Bruce Tulgan, CEO Rainmaker Thinking, mengatakan gaya kerja sedang berubah. Pengaturan kerja tradisional dengan satu pemberi kerja, jam kerja tetap, dan sistem pengaturan pekerja jangka panjang mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda.

“Gen Z tidak memikirkan bagaimana membangun karier dan menyesuaikan kehidupannya dengan karier tersebut, melainkan mereka membangun kehidupan dan kariernya dengan gaya hidup mereka,” ujarnya.

Buffum juga menambahkan bahwa stigma yang terkait dengan wirausaha semakin berkurang. “Tidak ada lagi pemahaman menyeluruh tentang siapa pekerja lepas, apa yang mereka lakukan, dan bagaimana mereka bekerja. Semakin banyak pengusaha memahami hal ini, semakin baik mereka dapat menarik talenta berharga ini.”

Halaman berikutnya

“Penelitian kami menunjukkan bahwa generasi baru ini memandang karier modern lebih beragam dan dinamis dibandingkan generasi sebelumnya,” kata Kelly Monahan, direktur Upwork Research Institute, SHRM, Senin, 13 Januari 2025.

Halaman berikutnya



Sumber