Senin, 13 Januari 2025 – 22:37 WIB
Teheran, UMSAS – Iran telah menerima sekitar 1.000 drone strategis baru yang dikirimkan ke militernya di berbagai lokasi. Drone tersebut tiba ketika Teheran bersiap menghadapi lebih banyak konfrontasi dengan musuh bebuyutannya, Israel, dan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Donald Trump.
Baca juga:
Pelanggaran gencatan senjata lainnya adalah pesawat tempur Israel menyerang wilayah Lebanon
Melansir dari kantor berita TasnimPada hari Senin, 13 Januari 2025, dikatakan bahwa drone baru tersebut telah dikerahkan ke berbagai lokasi militer di seluruh Iran.
Drone baru tersebut diserahkan kepada Organisasi Tempur Militer Iran di lokasi berbeda pada waktu yang bersamaan.
Baca juga:
Tentara dan pemukim Israel melakukan penggerebekan brutal terhadap rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat
Pengiriman drone baru tersebut diperintahkan oleh Panglima Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdulrahim Mousavi dan diawasi oleh Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh serta komandan angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut Iran.
Baca juga:
Jumlah korban kebakaran di Los Angeles mencapai 24 orang
Dalam laporannya, Tasnim mencatat bahwa drone baru tersebut memiliki kemampuan siluman dan penguatan tingkat tinggi, atau dapat menembus pertahanan musuh.
“Fitur unik drone ini mencakup jangkauan lebih dari 2.000 kilometer, daya rusak tinggi, kemampuan melewati lapisan pertahanan dengan penampang radar rendah, dan penerbangan otonom,” kata laporan itu. Tasnim dalam laporannya.
Belakangan, diketahui bahwa drone ini tidak hanya akan meningkatkan kedalaman pengintaian dan pengendalian perbatasan, tetapi juga meningkatkan kemampuan tempur armada drone militer yang menargetkan sasaran jauh.
Drone baru ini juga dikatakan mampu memiliki ketahanan penerbangan jangka panjang dan operasi otonom, karena tidak memerlukan navigasi dan kontrol selama misi berlangsung.
Sebagai referensi, awal bulan ini, Iran memulai latihan militer selama dua bulan yang mencakup latihan perang di mana Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) akan mempertahankan fasilitas nuklir utamanya di wilayah Natanz dari serangan rudal dan drone tiruan.
Halaman berikutnya
Karakteristik unik drone antara lain jangkauan lebih dari 2.000 kilometer, daya rusak tinggi, kemampuan menembus lapisan pertahanan dengan penampang radar rendah, dan penerbangan otonom, kata Tasnim dalam laporannya.