Senin, 13 Januari 2025 – 22:31 WIB
Jakarta – Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Holding Direktur Utama Muhammad Abdul Ghani Basic International Investment Pte Ltd di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Utara. melakukan kunjungan praktis ke Tiongkok untuk membahas kemungkinan kerja sama strategis dengan Sumatra.
Baca juga:
Industri Serap 43% Kebutuhan Listrik, Kadin Dorong Kemitraan Swasta dalam RUKN 2024-2060
Kedatangan Abdul Ghani diumumkan langsung oleh Basic International Investment Pte Ltd. Pendiri dan CEO menyambut kedatangan Bapak Mr. Liu.
Dalam pembahasan tersebut, ia berencana menambah pabrik sarung karet alam dan mendirikan lembaga penelitian dan pengembangan karet yang bekerja sama dengan lembaga penelitian lokal seperti Indonesia Perkebunan Research (RPN).
Baca juga:
Honda CUV e:, Menawarkan sepeda motor Honda Electric kualitas terbaik
“Kami ingin menegaskan komitmen berkontribusi dengan melakukan investasi besar yang mampu menyerap sekitar 7.000 tenaga kerja lokal. Kami juga melihat KEK Sei Mangkei sebagai lokasi investasi yang strategis di tengah ketidakpastian politik global,” ujarnya, Senin. , 13 Januari 2025.
Sebagai referensi, PT Basic International Sumatra (BASIC), produsen sarung tangan medis lateks anak perusahaan Basic International Investment Pte Ltd., telah berinvestasi Rp 659 miliar di KEK Sei Mangkei pada tahun 2024.
Baca juga:
Cara Refal Hedi dalam menjaga bumi, bahkan perawatan kulit ramah lingkungan
Proyek ini merupakan awal dari rencana investasi jangka panjang dengan total biaya sebesar IDR 15 triliun (sekitar USD 925 juta). Investasi sebesar Rp 4,8 triliun (sekitar USD 296 juta) untuk tahap pertama akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun mulai Juli 2024.
Menurut Abdul Ghani, inisiatif ini menawarkan potensi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai keekonomian barang karet yang sebelumnya mengalami tekanan harga.
“Rencana konversi lahan karet menjadi kelapa sawit atau tebu sedang mempertimbangkan kebutuhan bahan baku karet alam Basic International Investment Pte Ltd. Peningkatan serapan tenaga kerja ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi delapan persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, jelasnya.
Selain membahas investasi pabrik sarung tangan, keduanya juga membahas peluang kerja sama pengembangan pembangkit listrik baru energi terbarukan (EBT) berbasis biomassa. Pembangkit listrik ini selanjutnya akan menyuplai kebutuhan listrik KEK Sei Mangkei dan masyarakat sekitarnya serta mendukung pengembangan Kawasan Industri Hijau.
Bukan itu saja. Liu juga tertarik pada pengembangan bisnis di bidang pertanian dan industri susu (peternakan sapi perah) untuk mendukung program makanan bergizi gratis dari pemerintah Indonesia.
Halaman berikutnya
Menurut Abdul Ghani, inisiatif ini menawarkan potensi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai keekonomian barang karet yang sebelumnya mengalami tekanan harga.