Senin, 13 Januari 2025 – 18:44 WIB
Jakarta – Polri bersama Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi percepatan swasembada jagung nasional melalui Program Tanam Jagung Tahun 2025.
Baca juga:
Bagaimana ReCURE dan SKSG UI meluncurkan Indeks Terorisme Dunia 2024, Indonesia?
Pada Senin, 13 Desember 2025, telah dilaksanakan rapat koordinasi di Mabes Polri di Pusdalsis, Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Ketua Satgas Pangan Polri Komjen Dedi Prasetyo dan dihadiri hampir oleh Menteri Pertanian.
Rapat koordinasi ini dihadiri seluruh Kapolda, Kapolda, serta pemerintah tingkat kabupaten/kota se-Indonesia.
Baca juga:
Temuan mengejutkan RS Polri usai otopsi pesinetron ‘Mc Lampear’ Sandy Permana
Membuka rakor, Amran Suleiman mengucapkan terima kasih kepada Polri atas dukungan, bantuan, dan kontribusinya untuk mencapai swasembada secepatnya sesuai perintah Presiden Prabowo.
Baca juga:
Daftar 18 Polisi yang Dihukum karena Aturan Etika Pungli Penonton DWP
Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, penanaman jagung serentak merupakan upaya Polri untuk mendukung ketahanan pangan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Polri bersama Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan percepatan pencapaian swasembada jagung nasional melalui program tanam jagung serentak yang dilaksanakan Majelis Koordinasi (Rakor) Tahun 2025. Total target penanaman di Indonesia adalah 1,7 juta hektar.
Tambahan 4 juta ton jagung dapat dihasilkan dari program ini, sehingga akan meningkatkan produksi nasional hingga 25 persen dibandingkan kondisi saat ini.
“Upaya Polri akan mendukung Asta Cita pemerintah, apalagi upaya Polri akan fokus pada swasembada jagung,” kata panitia koordinator Komjen Dedi.
Dedi, Ketua Satgas Ketahanan Pangan yang juga Irjen Polri, mengatakan program tanam jagung serentak ini akan memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia. Jagung ditanam di lahan seluas 1,7 juta hektar.
“Dari program ini dimungkinkan tambahan penanaman jagung sebanyak 4 juta ton yang akan meningkatkan produksi produk nasional sebesar 25 persen,” ujarnya.
Selain itu, Dedi mengatakan Polri juga membangun infrastruktur digital dengan meluncurkan aplikasi Satgas Polri berupa help desk pendukung ketahanan pangan.
Tujuan penerapannya adalah efektivitas dan efisiensi kerja sama antar kementerian/lembaga dalam mencapai swasembada pangan. Menggunakan help desk di setiap wilayah untuk menjadi pusat koordinasi penyelesaian permasalahan industri dan menjamin kelancaran proses.
“Kami berharap segala kendala yang muncul dapat diatasi secara taktis dan efisien sehingga penanaman jagung berjalan lancar dan seluruh tujuan program ketahanan pangan pemerintah tercapai: mengumpulkan informasi pertanahan, mencari bantuan dari terburu-buru hingga memantau hasilnya. hasil panen,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengucapkan terima kasih kepada Polri atas upaya dan dukungannya dalam percepatan swasembada jagung nasional.
“Dukungan Polri dalam upaya swasembada pangan sangat luar biasa. Potensi lahannya mencapai 1,7 hektar. “Jagung sudah banyak ditanam di beberapa daerah seiring dengan kenaikan harga dan hal ini memberikan motivasi kepada petani,” kata Amran.
Halaman berikutnya
Tambahan 4 juta ton jagung dapat dihasilkan dari program ini, sehingga akan meningkatkan produksi nasional hingga 25 persen dibandingkan kondisi saat ini.