Senin, 13 Januari 2025 – 15:53 WIB
Mojokerto, VIVA – Pada Senin, 13 Januari 2025, Aipda Maryudi ditangkap petugas Propam setelah rumahnya meledak di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menewaskan 2 orang. Dia kini sedang dimintai keterangan atas kejadian tersebut.
Baca juga:
Pria yang menganiaya pacarnya di kuburan melapor ke Polres Banjarbaru
“Kami sedang melakukan penyelidikan internal atau penyidikan Satreskrim,” kata Kapolres Mojokerto, Kompol Irham Custarto, kepada wartawan.
Saat ini, pihaknya belum bisa memberikan informasi mengenai penyebab ledakan tersebut. Pasalnya, Bareskrim Polda Mojokerto masih melakukan penyelidikan menyeluruh dengan bantuan tim Laboratorium Polda Jatim.
Baca juga:
Viral Preman Salah Sasaran, Sopir Truk Malak Ternyata Truk Polisi dan Diangkut
Dari sidak di lokasi kejadian, ditemukan tabung gas seberat 3 kilogram dan peralatan elektronik di rumah Aipda Marudi. Barang-barang ini telah diamankan untuk pengujian dan analisis guna menentukan apakah barang-barang tersebut benar-benar menyebabkan ledakan atau hal lain. “Silakan luangkan waktu, saya masih menyelidikinya,” kata Irhom.
Baca juga:
Timeline ledakan rumah polisi dan 2 orang tewas di Mojokerto
Diberitakan sebelumnya, rumah Petugas Polisi Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto, Jawa Timur, hancur akibat ledakan pada Senin, 13 Januari 2025. Sebanyak 2 orang dilaporkan tewas. dalam acara tersebut.
Warga sekitar Ahmad Suvanto (40 tahun) mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Ia kemudian keluar dan melihat rumah milik salah satu petugas Polsek Dlanggu ambruk.
“Dua ledakan, yang pertama paling kuat,” kata Suvanto kepada wartawan di lokasi kejadian.
Menurut dia, ledakan terjadi di belakang rumah Maryudi di Aip. Akibat ledakan tersebut, rumah dua lantai milik seorang polisi aktif ambruk. Selain itu, ada tiga rumah lainnya. Total ada 4 rumah yang rusak, jelas Suvanto.
Setelah mendekati lokasi, Suvanto Aipda mengatakan rumah Maryudi sepi. Kemudian dia pergi ke sisi timur rumah. Di sana, pemilik rumah melihat Luluk Sudarwati (32) dan putranya K (3) tengkurap di dalam rumah.
Luluk dan anaknya dikabarkan meninggal dunia dan dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini, petugas polisi masih menyelidiki penyebab ledakan di lokasi kejadian.
Halaman berikutnya
“Dua ledakan, yang pertama paling kuat,” kata Suvanto kepada wartawan di lokasi kejadian.