Senin, 13 Januari 2025 – 18:23 WIB
Tanggerang, VIVA – Meningkatnya angka infeksi saluran pernafasan akibat human metapneumovirus (HMPV) dan influenza A menjadi perhatian global. Keduanya telah menyebabkan peningkatan lapangan kerja secara signifikan, terutama di negara-negara seperti Tiongkok dan Jepang. Selain itu, virus tersebut juga sudah terdeteksi di Indonesia.
Baca juga:
Apakah ada vaksin untuk mencegah infeksi HMPV?
HMPV sering disebut sebagai kembaran virus influenza. Penyakit ini menyebabkan gejala mirip flu seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!
Namun, HMPV dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, terutama pada bayi, orang lanjut usia, dan orang dengan kondisi medis penyerta.
Baca juga:
Dinas Kesehatan DKI mengimbau warga tidak panik dengan HMPV: Tidak seperti Covid-19
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Alius Cahyadi, SpPD, FPCP menjelaskan HMPV seringkali mirip dengan COVID-19, hanya saja COVID-19 lebih berbahaya, menyebar lebih cepat, dan dampak global yang jauh lebih besar.
Baca juga:
Jangan panik, PB IDI menegaskan gejala virus HMPV hanya ringan dan mirip flu biasa.
Sedangkan influenza A merupakan virus musiman yang kita kenal. Virus ini diketahui sangat menular dan dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga pneumonia parah.
“Influenza A subtipe H1N1 dan H9N2 menjadi perhatian utama dalam wabah ini,” kata dr Alius dalam keterangannya Senin, 13 Januari 2025.
Mengapa penyebarannya begitu cepat?
Menurut dr Alius, beberapa faktor yang mendukung cepatnya penyebaran kedua virus ini antara lain perubahan musim dan lingkungan lembab yang ideal bagi virus, tingginya mobilitas masyarakat di kota-kota besar, dan melemahnya imunitas manusia pasca COVID-19, termasuk cuaca kondisi seperti terjatuh. pandemi.
“Infeksi HMPV dan influenza A dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, mulai dari pneumonia dan bronkitis hingga gagal napas. Selain itu, kedua virus ini dapat berdampak pada kesehatan penderita penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). “Dapat memperburuk kondisi,” jelasnya.
Beberapa kelompok masyarakat lebih rentan terhadap infeksi HMPV dan influenza A, antara lain:
Bayi dan orang tua
Imunitas yang belum matang atau melemah membuat kelompok usia ini lebih rentan terhadap infeksi.
Orang dengan penyakit kronis
Penyakit seperti jantung, paru-paru, diabetes, dan gangguan kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Petugas Kesehatan
Tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien berisiko tinggi terpapar virus.
Tindakan pencegahan dan pengobatan
Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran HMPV dan influenza A:
Vaksinasi
Influenza A dapat dicegah dengan vaksinasi flu, namun saat ini vaksin HMPV belum tersedia.
Protokol kesehatan
Mengenakan masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik merupakan langkah sederhana namun efektif untuk mencegah infeksi.
Istirahat yang cukup
Jika merasa tidak enak badan, segera istirahat dan hindari kontak dengan orang lain.
Konsultasi medis
Jika gejalanya memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
“Pencegahan menjadi kunci dalam menghadapi wabah virus seperti HMPV dan influenza A. Penting untuk menjaga imunitas tubuh, mengikuti protokol kesehatan dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala serius,” jelas dr Alius.
Direktur RS Betsayda Gading Serpong, dr. Pitono menambahkan, RS Bethsaida telah menyediakan layanan screening untuk mendeteksi infeksi virus seperti HMPV dan Influenza A.
“Dengan kapasitas penuh dan tenaga medis berpengalaman, kami siap membantu masyarakat dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, terutama dalam konteks peningkatan risiko penyebaran virus,” tutupnya.
Halaman berikutnya
Mengapa penyebarannya begitu cepat?