Senin, 13 Januari 2025 – 23:26 WIB
Jakarta – Ziarah adalah salah satu impian spiritual terbesar bagi umat Islam. Persiapan fisik, mental dan material diperlukan untuk pelaksanaan rukun Islam yang kelima. Namun seringkali kita mendengar cerita para calon jamaah haji yang kebingungan saat menelpon ke Tanah Suci karena tidak mempunyai cukup dana untuk menunaikan ibadah haji.
Baca juga:
Nota kesepahaman akan ditandatangani, Indonesia akan memberangkatkan 221 ribu jemaah haji pada 2025
Jangan biarkan ini terjadi pada kami! Gulung lagi, oke?
Indra Gunawan dari Badan Pembiayaan Haji (BPKH) membandingkan perencanaan menabung untuk haji dengan kegiatan lari yang lebih ringan dan menyenangkan dibandingkan kesibukan di menit-menit terakhir. Menurutnya, ada beberapa manfaat utama dari perencanaan menabung untuk haji:
Baca juga:
Mewujudkan misi Menteri Agama Nasaruddin Umar Prabowo tentang kualitas pelayanan haji ke Arab Saudi
1. Hindari beban keuangan yang berat
Baca juga:
Dana Muamalat Haji mencapai Rp 1,5 triliun per Desember 2024
Setoran haji bertahap memungkinkan calon jamaah mencicil tanpa mengorbankan kebutuhan sehari-hari. “Anggap saja ini sebagai investasi doa yang lambat laun membuahkan hasil,” kata Indra.
2. Membentuk kebiasaan disiplin keuangan
Menabung secara rutin dapat mengajarkan disiplin dalam mengelola keuangan. Indra menyarankan untuk menggunakan dana haji yang disediakan oleh bank syariah atau lembaga keuangan terpercaya.
3. Tenangkan hati dan perhatikan persiapan mental
Dengan perencanaan yang baik, calon jamaah haji tidak perlu khawatir soal biaya saat menelpon.
“Pikiran dapat terfokus sepenuhnya pada dukungan spiritual, fisik, dan logistik dalam perjalanan.
4. Hindari menjual hutang atau aset
Tabungan terencana mencegah masyarakat untuk meminjam secara tiba-tiba, mengambil pinjaman, pinjaman tanpa jaminan atau menjual aset dengan harga rendah.
“Tanpa hutang berarti shalat lebih khusyuk dan tenang,” ujarnya.
Tabungan Haji dan Biaya Haji 2025
Tabungan Haji menjadi solusi praktis bagi umat Islam yang ingin mewujudkan impian berangkat ke Baitullah. Penghematan ini diatur berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad mudharaba mutlaqah atau wadia. Dana tersebut akan disimpan pada Bank Simpanan Penyelenggara Ibadah Haji (BPS BPIH) yang ditunjuk Kementerian Agama RI.
Tahun 2025 menjadi kabar gembira bagi para jemaah haji mendatang. Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dipatok sebesar Rp89,4 juta, turun dibandingkan tahun lalu Rp93,4 juta. Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan, dari total besaran BPIH, jemaah hanya membayar Rp55,4 juta (62%), sedangkan sisanya Rp33,9 juta dialokasikan dari nilai keuntungan.
Pengurangan biaya ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar ibadah haji lebih murah, jelasnya.
BPKH terus meningkatkan efisiensi pengelolaan dana haji bersama bank syariah mitra. Indra Gunawan mengatakan salah satu yang menarik dari Tabungan Haji adalah transparansi dan penerapan prinsip syariah.
“Dana masyarakat tidak hanya dikelola untuk persiapan haji, tapi juga untuk membangun infrastruktur publik seperti masjid, sekolah, dan membantu UMKM,” ujarnya.
Masyarakat juga mendapat manfaat langsung dari dana ini dalam bentuk imbal hasil sebesar 7% per tahun.
“Sebagai pengelola, kami ingin memberikan nilai lebih dari sekedar investasi. Uang ini menjadi ekosistem yang menguntungkan bagi bangsa,” pungkas Indra.
Halaman berikutnya
Dengan perencanaan yang baik, calon jamaah haji tidak perlu khawatir soal biaya saat menelpon.