Selasa, 14 Januari 2025 – 16.42 WIB
Jakarta – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Langkah ini menyusul kebijakan penutupan bisnis e-commerce dengan menghentikan layanan penjualan produk fisik.
Baca juga:
Usai penutupan e-commerce tersebut, Bukalapak melaporkan sisa dana IPO ke BEI sebesar Rp 9,3 triliun.
Dengan keterbukaan informasi BEI, Sekretaris Perusahaan Menurut OPEN, Cut Fika Luthi, kebijakan ini diambil sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan untuk fokus pada bidang bisnis menjanjikan seperti produk virtual, game, dan investasi.
Keputusan ini diambil setelah melakukan penilaian menyeluruh terhadap prospek segmen bisnis perseroan, kata Cut Fika dalam keterangannya, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca juga:
Mesin penjual otomatis terbalik ASDP akan mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik pada tahun 2024
Meski demikian, Cut Fika memastikan proses terminasi yang dilakukan perseroan dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajemen memastikan Bukalapak memberikan kompensasi kepada karyawan yang terkena dampak kebijakan perusahaan jika terjadi PHK.
Baca juga:
CEO Bukalapak bertemu dengan Menteri Perdagangan usai mengumumkan penutupan pasar
“Dalam hal ini, perusahaan akan memastikan hak dan kompensasi seluruh karyawan yang terkena dampak terpenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Cut Fika.
Manajemen Bukalapak berharap langkah ini dapat membantu meningkatkan efisiensi biaya operasional dan mendukung upaya perusahaan mencapai EBITDA positif.
“Perusahaan juga optimis untuk terus fokus pada bisnis digital untuk memperkuat posisinya di ekosistem digital dan memberikan nilai yang lebih besar kepada pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sebelumnya, Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu memastikan meski penjualan produk fisik dihentikan, namun tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Sebab, penjualan produk fisik di platform Bukalapak hanya menyumbang 3 persen terhadap total pendapatan perusahaan, sehingga langkah mengurangi penjualan produk fisik ini justru menguntungkan.
“Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan mempertahankan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” ujarnya.
Halaman berikutnya
“Perusahaan juga optimis untuk terus fokus pada bisnis digital untuk memperkuat posisinya di ekosistem digital dan memberikan nilai yang lebih besar kepada pemangku kepentingan,” ujarnya.