Rabu, 15 Januari 2025 – 00:47 WIB
depok, VIVA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sedang melakukan uji coba Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang merupakan program pemerintah pusat. Uji coba dilakukan di UPTD Puskesmas Beji yang diawasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Nantinya PKG akan dilaksanakan serentak pada bulan Februari 2025.
Baca juga:
PT KAI menyalakan suara setelah kereta yang viral nyaris tidak muat di terowongan
Mary Liziawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, PKG merupakan program pusat dan akan dilaksanakan di seluruh wilayah mulai Februari 2025. Saat ini Kota Depok menjadi salah satu tempat uji coba pelaksanaan PKG yaitu di Beji Health. Tengah
“Hari ini kami melakukan tes kepada lima orang yang datang kepada kami untuk pemeriksaan kesehatan gratis sebagai tes program ini. Ada satu bayi, dua orang dewasa, dan dua orang lansia. Kita lihat alurnya nanti yang akan kita laksanakan dalam proses pelaksanaan PKG. “Kemudian jenis ujiannya, karena ujiannya dilakukan berdasarkan kelompok umur,” ujarnya pada Selasa, 14 Januari 2025.
Baca juga:
Tata cara pemeriksaan kesehatan gratis oleh pemerintah
PKG berbeda untuk setiap kelompok umur. Bagi bayi, balita atau anak prasekolah dilakukan pemeriksaan seperti tumbuh kembang, deteksi kelainan komunal atau penyakit umum, pemeriksaan penyakit menular bahkan pemeriksaan gigi.
Baca juga:
Daftar penyakit yang termasuk dalam program pemeriksaan kesehatan gratis Presiden Prabovo
Bagi kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan pemeriksaan yang dimulai dengan tes kebugaran dan perilaku merokok. Bagi remaja putri, mereka diperiksa anemianya. Namun, terdapat pemeriksaan tambahan untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, kanker, dan lain-lain pada orang dewasa dan lansia. Bagi wanita, risiko kanker payudara dan serviks diperiksa.
“Jadi ada ujian yang berbeda dengan kelompok umur sebelumnya. “Jadi nanti kita lihat berapa lama waktu ujian ini per orang berdasarkan kelompok umur,” ujarnya.
“Jadi perlu kita catat dan laporkan juga bagaimana. Jadi itu bagian dari proses uji coba hari ini dan kemudian kekurangannya akan kita kaji agar bisa diperbaiki saat pelaksanaan program pada Februari 2025,” imbuhnya .
Depok akan memiliki 38 Puskesmas yang melayani PKG pada Februari 2025. Secara teknis, setiap Puskesmas akan membuat rencana pelayanan untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.
“Kami mencoba menghitung jumlah penduduk Depok sebanyak 2,1 juta orang, kemudian membaginya menjadi hari dinas. “Misalnya kita bagi menjadi 320 hari dalam setahun, lalu dibagi menjadi 38 puskesmas, sehingga rata-rata 1 puskesmas melayani 170-180 orang per hari.
Mary menambahkan, tidak semua orang akan memiliki PKG di puskesmas. Warga yang memiliki pusat pelayanan sendiri, misalnya, kecil kemungkinannya untuk melakukan PKG di puskesmas jika memiliki asuransi swasta.
“Tapi nanti kita coba data seluruh warga yang ada di Puskesmas. Konsepnya juga kerja sama dengan BPJS di FKTP (Fasilitas Kesehatan Primer) selain Puskesmas. Ada klinik yang kerja sama dengan BPJS juga bisa. dilakukan di fasilitas kesehatan tersebut. Walaupun mungkin ada tes di fasilitas kesehatan swasta yang tidak ada. “Misalnya ada laboratorium atau semacamnya, mungkin kembali ke puskesma.” dia.
“Jadi intinya kita harus bersiap karena jumlahnya banyak. Kalau memang benar, g” akan menjadi populasi khusus yang banyak. – katanya.
Menurut dia, cara pendaftaran dan alurnya harus diketahui terlebih dahulu, karena selain PKG, ada pelayanan pasien di puskesmas, pelayanan di luar gedung, dari posyandu hingga sekolah. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya demi kelancaran pelaksanaan di bulan Februari ini, ujarnya.
Warga yang ingin melaksanakan PKG di Depok harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Depok. Kemudian daftar terlebih dahulu. Mereka berusaha memungkinkan untuk mendaftar secara online.
“Kami berupaya menyediakan pendaftaran online agar puskesmas juga bisa mendaftar dengan cara ini. Misalnya tanggal 1 Februari kira-kira berapa orang yang mendaftar PKG, dan seterusnya. “Jadi, pencatatan BPJS awalnya dicatat di institusi kesehatan,” ujarnya.
Halaman berikutnya
“Jadi perlu kita catat dan laporkan juga bagaimana. Jadi itu bagian dari proses uji coba hari ini dan kemudian kekurangannya akan kita kaji agar bisa diperbaiki pada saat pelaksanaan program pada Februari 2025,” imbuhnya .