Rabu, 15 Januari 2025 – 01:54 WIB
Jakarta – Dokter Tirta dikenal sebagai dokter dan influencer dengan banyak pengikut karena konten kesehatannya. Selain itu, dr Tirta memiliki gaya bicara yang unik sehingga membuat informasi kesehatan mudah dipahami masyarakat. Menurut dr Tirta, yang unik dari dirinya adalah banyak orang yang tertarik untuk mengikuti akun media sosialnya.
Baca juga:
Donasi Diarahkan ke NTT, Agus Salim Sentil Danny Sumargo: Tokoh masyarakat harus paham hukum
Namun ternyata dibalik kesuksesannya, Dr. Tirta juga sempat dijauhi oleh rekan-rekannya. Ia tidak menyadari bahwa rekan-rekannya menunjukkan sikap tidak menyenangkan di hati mereka. Gulir untuk mengetahui cerita lengkapnya!
“Jadi saat itu ada yang merasa benar, jadi kami bersuara di media sosial. Dan yang saya tahu saat itu adalah jika kami melawan arus utama dan berbicara tanpa filter. Jika ya, kami akan mendapat banyak dukungan. supportnya,” kata dr Tirta dikutip dalam video YouTube Danny Sumargo, Selasa 14 Januari 2025.
Baca juga:
Hati-hati, kata dr Tirta, urine yang berbau merupakan tanda gula darah sangat tinggi.
Dr Tirta mulai mendapatkan popularitas pada tahun 2018 di mana ia fokus berdiskusi dan memberikan ulasan tentang merek lokal. Kemudian pada tahun 2020, ia juga angkat bicara mengenai pembahasan COVID-19. Sebagai seorang dokter, ia menilai sudah menjadi tugasnya untuk mengedukasi masyarakat.
Baca juga:
Dewey menjawab tantangan sang aktor dengan mengaku mengetahui dirinya masih menikah saat Pak Tarno melamarnya.
Namun seiring namanya semakin dikenal orang, Dr. Tirtha mulai merasakan ego yang sangat besar. Ia mengaku yakin dirinyalah yang paling benar dalam menyampaikan pendapatnya kepada publik, hingga pendapat rekan medisnya ikut diperhitungkan.
“Ternyata karena terlalu vokal, akhirnya kita merasa paling benar, dan kita tidak bisa menyaring nasehat orang lain. Ujung-ujungnya, karena nasehat orang tidak disaring, membuat kita menjadi egois dan sombong. ,- jelas dr Tirta.
Akhirnya, ia merasa ada yang salah dengan kepribadiannya karena beberapa temannya menolak memberikan informasi atau nasihat lebih lanjut. Di sanalah dr Tirtha menanyakan kesalahan apa yang dilakukannya sehingga banyak dokter yang tidak mau berteman dengannya. Namun egonya yang masih besar membuat Dokter Tirtha tak mau ambil pusing dengan masalah ini.
Pada tahun 2022, Dr. Tirta menekuni hobi baru, bersepeda jarak jauh. Ia melakukan perjalanan jauh ke Jawa Tengah untuk berlatih bersepeda, namun malah mendapatkan banyak pelajaran yang mengubah hidupnya.
Dr Tirta pernah ditolong oleh seorang sopir truk yang ingin menemaninya naik sepeda untuk memberinya penerangan. Saat dr Tirta mengucapkan terima kasih, ia mencoba memberikan uang, namun sopirnya menolak. Di sanalah Dr. Tirtha menyadari keegoisan dan kesombongannya selama itu.
“Saya punya banyak orang yang membantu saya, tapi ketika mereka tidak mau memberi saya uang, itu sangat mempengaruhi ego saya. Jadi, pada akhirnya, saya sepertinya selalu menghargai sesuatu dari segi uang,” jelasnya.
Sejak saat itu, Dr. Tirta mulai memperbaiki diri dengan memikirkan sikapnya terhadap orang lain. Ia pun mencari bantuan psikolog untuk mengatasi masalah pribadinya.
Halaman berikutnya
Akhirnya, ia merasa ada yang salah dengan kepribadiannya karena beberapa temannya menolak memberikan informasi atau nasihat lebih lanjut. Di sanalah dr Tirtha menanyakan kesalahan apa yang dilakukannya sehingga banyak dokter yang tidak mau berteman dengannya. Namun egonya yang masih besar membuat Dokter Tirtha tak mau ambil pusing dengan masalah ini.