OJK memantau pelaksanaan keringanan utang UMKM

Selasa, 14 Januari 2025 – 22:10 WIB

Jakarta – Pada minggu kedua Januari 2025 telah dimulai penghapusan kredit macet bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terus memantau penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024. .

Baca juga:

OJK membuka peluang bagi industri asuransi untuk ikut serta dalam program 3 juta rumah yang diusung Prabowo

“Kami mendukung penuh program prioritas pemerintah berupa PP 24 47 terkait penghapusan kredit macet bagi usaha kecil dan menengah yang sedang atau sedang dilaksanakan,” kata OJK dalam konferensi pers, Selasa. Ketua Dewan Komisaris Mahendra Siregar. , 14 Januari 2025.

Mahendra mengatakan implementasi program keringanan utang UMKM merupakan hal yang penting. Sebab, pemantauan, evaluasi, dan efisiensi sangat diperlukan untuk meningkatkan perekonomian nasional ke depan.

Baca juga:

OJK akan memberikan insentif kepada perbankan untuk program 3 juta rumah

“Ini yang kami lakukan sekarang, tentunya bukan sekedar peluncuran atau seremoni saja, tapi yang lebih penting adalah implementasi, evaluasi, kinerja dan monitoring untuk perbaikan ke depan.” “Selanjutnya kami akan memberikan laporan terkini,” jelasnya.

Baca juga:

Semua yang perlu Anda ketahui tentang aset kripto di tahun 2025

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan penghapusan utang UMKM akan mencakup 1 juta pelaku UMKM dengan total biaya Rp14 triliun.

Maman mengatakan, pada tahap awal, program ini akan mendapat manfaat dari 67.000 UKM yang total utangnya akan dihapuskan sekitar Rp 2,4 triliun.

“Presiden sudah membicarakan hal ini, minggu kedua Januari, minggu depan. Kita luncurkan, 3.000 yang kita tawarkan akan kita hapus,” kata Maman.

Maman juga menegaskan Bank Himbara yang melakukan penghapusan tidak mengalami kendala keuangan.

“Kalau masuk daftar hapus buku, akan masuk daftar hitam karena tidak punya uang dan akhirnya dicatat sebagai administrasi oleh bank, yang juga merugikan bank. Dan 1 juta orang itu semuanya berbeda, ada yang meninggal, ada yang tidak tahu di mana mereka berada. “Tapi masih ada yang mendaftar dan ingin mendapat pendanaan lebih lanjut, tentu perlu di-whitelist, jadi masuk daftar ini,” ujarnya.

Halaman berikutnya

“Presiden sudah membicarakan hal ini, minggu kedua Januari, minggu depan. Kita luncurkan, 3.000 yang kita tawarkan akan kita hapus,” kata Maman.

Paling populer: Bojan Hodak menyebut Indra Sjafri buka suara soal Matthew Bakker usai pecahkan rekor Persib



Sumber