Rabu, 15 Januari 2025 – 23:59 WIB
VIVA – Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Power (BPI Danantara) lebih baik dibandingkan Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia. Syaratnya, dijalankan secara independen dan bebas dari campur tangan politik.
Baca juga:
Investasi reksa dana yang tepat dengan BRI Prioritas
“Yah, saya mulai dari sisi positifnya atau kemungkinan Danantara. Kalau ini mau terjadi, berarti fleksibilitas tanpa banyak campur tangan politik,” kata Vihana Kirana Jaya, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Ekonomi Universitas Gadja Mada. Bisnis. (UGM), dalam keterangannya yang dikeluarkan pada Rabu, 15 Januari 2025.
Menurutnya, permasalahan ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah Indonesia dalam proses penyusunan kerangka regulasi sebagai landasan hukum pembentukan BPI Danantara. Sebab kemandirian pengelolaan itu sangat penting.
Baca juga:
Pemilik uang Rp8,1 miliar yang disita KPK adalah anggota DPR Gerindra Anwar Sadad.
Wihana mencatat, pembentukan Danantara bukan sekadar penggabungan aset perusahaan pelat merah itu. Inisiatif ini bertujuan agar perusahaan publik mendapatkan lebih banyak modal atau kemitraan dari investor global.
Artinya kalau APBN diikuti, meski aset didivestasi, aset publik juga tercipta. Meski ada juga entitas swasta baru seperti Khazanah dan Temasek, tapi ini hal yang positif, katanya.
Baca juga:
Investasi dan akses pasar penting, Kadin Anindya Bakrie menyatakan kesediaannya mendampingi Prabowo ke India.
Menurut Wihana, Danantara merupakan lembaga yang ingin bergerak secara bertahap hingga tahun 2045. Maka, untuk menunjang suksesnya pembentukan Danantara, harus dipersiapkan dari semua sisi.
Ia meyakini pembentukan Danantara akan menambah aset, meningkatkan fleksibilitas, dan harus dibarengi dengan independensi. Temasek dan Khazana perlu ditanggapi dengan serius jika ingin mengalahkan mereka.
Tantangan kedua adalah menciptakan kredibilitas investor global. Investor global butuh leverage yang bagus, banyak, besar. Temasek adalah institusi besar yang bisa berinvestasi di Sigma dan lainnya. Khazanah juga sedang menggalang dana, tapi ingin bernegosiasi atau mencari. Kalau kemitraan global, ada perbedaan antara Temasek, lalu Khazanah, dan Danantara,” ujarnya.
Saya berharap Danantara bisa melihat kekurangan Khazanah dan Temasek. Sehingga bisa menjadi bahan perbaikan dan menjadikan Danantara jauh lebih baik.
Saya berharap Danantara memperbaiki apa yang kurang baik di Temasek dan Khazana, ujarnya.
Halaman berikutnya
Tantangan kedua adalah menciptakan kredibilitas investor global. Investor global butuh leverage yang bagus, banyak, besar. Temasek adalah institusi besar yang bisa berinvestasi di Sigma dan lainnya. Khazanah juga sedang menggalang dana, tapi ingin bernegosiasi atau mencari. Kalau kemitraan global, ada perbedaan antara Temasek, lalu Khazanah, dan Danantara,” ujarnya.