Rabu, 15 Januari 2025 – 12:33 WIB
Jakarta – Prajurit TNI Angkatan Laut merayakan Hari Dharma Samudera 2025 hari ini. Diperingati setiap tanggal 15 Januari, Hari Dharma Samudera merupakan momen penting bagi TNI Angkatan Laut. Pasalnya pada tanggal 15 Januari 1962, peristiwa heroik Pertempuran Laut Arafuru dilakukan oleh prajurit armada TNI dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali melakukan upacara peletakan bunga di kapal perang KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW)-992 yang berlayar di perairan Teluk Jakarta hari ini.
Perayaan Hari Dharma Samudera tahun ini mengusung tema ‘Kobarkan Semangat Pertarungan Prajurit Jalasena Tangguh, Profesional dan Modern’.
“Perayaan Hari Dharma Samudera merupakan momen refleksi bagi seluruh komponen negara khususnya TNI Angkatan Laut untuk memperkuat karakter maritim, melestarikan tradisi peperangan laut dan menumbuhkembangkan semangat juang dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia, kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali kepada KRI RJW-992 dalam sambutannya, Rabu, 15 Januari 2025.
Baca juga:
Pelaku serangan teroris di Odessa ternyata adalah seorang perempuan berusia 21 tahun
Perayaan tahunan Hari Dharma Samudera, selain sebagai cerminan perkembangan sejarah, juga bertujuan untuk menjaga kemerdekaan, menumbuhkan semangat kepahlawanan di hati generasi muda, dan mengenang jasa-jasa para pahlawan. Menumbuhkan rasa cinta dan simpati terhadap tanah air.
“Kami juga berharap peringatan momen bersejarah ini dapat memperkuat kesadaran bangsa, khususnya generasi muda, agar dapat mengambil pelajaran dari nilai-nilai luhur yang diwarisi nenek moyang negara dan mengamalkannya,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada masa Perang Kemerdekaan Laut Arafuru, kemampuan pertahanan TNI AL masih sangat terbatas. Namun keterbatasan alutsista tidak menjadi kendala bagi prajurit Jalasena untuk menjaga keutuhan wilayah maritim dari ancaman musuh angkatan laut.
“Ini menunjukkan betapa besarnya kepahlawanan yang menjadi gambaran nyata para marinir yang berjuang demi kebaikan bangsa,” kata Kasal Muhammad Ali.
Sementara itu, untuk memperingati momen bersejarah tersebut, TNI Angkatan Laut juga menggelar soft launching empat buku; STC-9 Sisi Terang Pertempuran Laut Arafuru Tahun 1962, Operasi Pembebasan Pembajakan MT Pematang Tahun 2004, Buku Tanah Hangus Cilacap karya Laksamana TNI Muhammad Ali tahun 1947 yang menampilkan penelitian Disjarahal; Peninggalan terakhir kedaulatan maritim Indonesia di Timor Timur oleh Letkol Laut (P) Vrento Marino, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-36, KRI Nala.
Baca juga:
KSAD Maruli Sertijab Kuasai 2 Jabatan Strategis TNI, Jenderal Kopassus Ini Naik Pangkat Letnan Jenderal
Istri Prajurit TNI, Ajudan Jenderal Kodam, Hilang Secara Misterius, Kolonel Heri angkat bicara
Menghilang 7 bulan yang lalu.
VIVA.co.id
15 Januari 2025