Rabu, 15 Januari 2025 – 21:07 WIB
Jakarta – Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 akan diperingati pada Kamis, 16 Januari 2025. Warisan NU mencerminkan kehebatan para pendiri, ulama, dan civitas pesantren.
Baca juga:
NU mengoreksi Ketua DPD atas usulan agar zakat bisa digunakan untuk mendanai program gizi
Namun Presidium Penyelamatan Organisasi dan Kongres Darurat NU (MLB) KH Abdussalam Shahib alias Gus Salam menegaskan NU kali ini salah. Menurutnya, NU di bawah komando Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) penuh anomali periode seremonial 2022-2027.
Anomali ini diwujudkan dalam pelaksanaan kebijakan dan program Masyarakat di bawah kepemimpinan Rais Aam dan staf inti PBNU, kata Gus Salam, Rabu, 15 Januari 2025.
Baca juga:
Daur ulang, NU bermitra dengan Power Pro untuk membentuk pusat komunitas dan wirausaha sosial yang kuat
Dampak anomali tersebut, kata dia, terlihat jelas dengan adanya pergeseran posisi dan fungsi NU sebagai kekuatan masyarakat sipil.
“Terjadi perubahan posisi dan fungsi NU sebagai kekuatan masyarakat sipil serta menurunnya harga diri dan gengsi organisasi tersebut,” kata Gus Salam yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar.
Baca juga:
Menjelang HUT ke-52 PPP, Mardiono Minta Kader Evaluasi Kerja Politik Tolak
Selain itu, Gus Salam mengingatkan, NU dibangun di atas landasan Islam ala Ahlussunna wal Jamaah yang dikuatkan dengan persatuan dan kesatuan, berpijak pada umat, agama, bangsa, dan kemaslahatan umat manusia.
Identitas NU itulah yang melekat pada sosok ulama-kiai-santri, kata Gus Salam alias KH Abdussalam Shahib.
Gus Salam mengatakan, setelah satu abad, lebih dari dua tahun, kebesaran NU harusnya semakin mantap dan matang dalam peran dan tanggung jawabnya. Namun nyatanya, meski sudah berusia lebih dari 100 tahun, NU masih menjadi ormas keagamaan publik terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Meski secara tradisional diatur dan diatur oleh nilai-nilai dan kepribadian pesantren, NU diharapkan tetap menjadi kekuatan masyarakat untuk menjaga keseimbangan strategis kehidupan bernegara. Tapi di bawah PBNU, NU menjadi anomali, ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan KHachmad Rosikh Rogibi selaku pengawal Pondok Pesantren Sarang. Ia mengatakan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa PBNU adalah sebuah anomali. Salah satunya adalah hasil Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Sumsel yang hingga 3 bulan belum keluar surat keputusan (SC).
Kemudian, Konferensi Cabang (Confercab) PCNU Mojokerto belum sampai 6 bulan lagi. Senada, kata dia, Pengurus Cabang Khusus (PCI) NU Inggris juga mengalami perlakuan serupa. Selain itu, PCNU Banyuwangi, Bojonegoro, dan Lamongan, Jawa Timur saat ini tidak diperbolehkan mengadakan konferensi karena tidak mematuhi peraturan organisasi.
Inilah keunggulan pimpinan PBNU, kesombongan yang sepenuhnya atas kemauannya, kata Kiai Achmad Rosikh.
Kiai Achmad Rosikh mengatakan banyak bukti anomali yang tercatat. Oleh karena itu, Presidium dan Penggerak PO & MLB NU Syawal tetap pada rencana konsolidasi yang bertujuan untuk terwujudnya MLB NU pada akhir tahun 1446. Sesepuh Masyaikh/NU.
Terima kasih kepada Prabovo
Kiai Ahmad juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas komitmennya dalam penyelenggaraan haji. Pemerintah dan DPRK baru-baru ini sepakat untuk mengurangi biaya haji tahun ini.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden H Prabowo Subianto yang menugaskan dan menugaskan Kementerian Agama RI untuk melakukan restrukturisasi biaya penyelenggaraan dan pelayanan haji pada tahun 2025 agar lebih masuk akal dan realistis, kata Kiai Ahmad.
Ia menambahkan, biaya setiap calon jemaah haji tahun ini lebih murah dibandingkan tahun lalu. Bagi Kiai Achmad, komitmen ini merupakan kabar baik bagi umat Islam di Tanah Air.
Jutaan warga NU (Nahdliyyin) yang sebagian besar calon jamaah haji bisa segera menunaikan kewajiban haji dengan harga lebih murah dan nyaman, ujarnya.
Halaman berikutnya
“Ini identitas NU yang dikaitkan dengan sosok ulama-kiai-santri,” kata Gus Salam alias KH Abdussalam Shahib.