Saham-saham Asia menguat seiring membaiknya data inflasi AS

Rabu, 15 Januari 2025 – 09:02 WIB

JAKARTA, VIVA – Saham Asia Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar, Rabu 15 Januari 2025. Kenaikan tersebut terjadi setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berada di bawah ekspektasi pasar, dan beragam sentimen bisnis dari Jepang.

Baca juga:

IHSG ditutup pada level 6.956 yang diperkirakan mampu menghentikan tren koreksi

Investor di Asia juga mempertimbangkan survei manufaktur Jepang pada bulan Januari 2025. Sentimen bisnis di antara produsen besar naik menjadi plus 2.

Sebelumnya, sentimen manufaktur merosot ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Nilai sentimen produsen akan minus 1 pada Desember 2024.

Baca juga:

Dibayangi pelemahan hari ini, rupiah dibuka menguat di Rp 16.270 per dolar AS

Tingkat optimisme di kalangan non-produsen pun menguat, dikutip CNBC International pada Rabu 15 Januari 2024. Naik menjadi 31 basis poin (bps) dari 30 poin pada Desember 2024.

Baca juga:

IHSG dibuka melemah dengan potensi pemulihan seiring pelemahan bursa saham Asia-Pasifik

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI), yang mengukur inflasi grosir, juga meningkat sebesar 0,2 persen. Sementara itu, para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen. PPI Inti, tidak termasuk pangan dan energi, tidak berubah atau datar.

Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 0,75 persen. Indeks Topix juga menguat 0,86 persen.

Ketegangan tersebut juga membebani indeks Kospi Korea Selatan yang naik 0,95 persen. Setelah itu, indeks Kosdaq menguat 0,53 persen. Penyelidik Korea Selatan masih berusaha menangkap Presiden Yoon Suk-yeol yang didakwa untuk kedua kalinya.

Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah, turun menjadi 19,217 dari 19,219.78. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,29 persen.

Wall Street New York

Foto:

  • VIVAnews/Anton PM/New York

Di kawasan global, data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan menyebabkan kenaikan tajam pada dua indeks acuan Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,52 persen.

Sedangkan S&P 500 menguat 0,11 persen setelah PPI dirilis di level 5.842,91. Sebaliknya, Nasdaq Composite yang sarat dengan saham-saham teknologi terkoreksi 0,23 persen.

Halaman berikutnya

Ketegangan tersebut juga membebani indeks Kospi Korea Selatan yang naik 0,95 persen. Setelah itu, indeks Kosdaq menguat 0,53 persen. Penyelidik Korea Selatan masih berusaha menangkap Presiden Yoon Suk-yeol yang didakwa untuk kedua kalinya.

Usai Megawatt, pengakuan pelatih Red Sparks itu menggemparkan liga Korea



Sumber