Di Jayapura Papua, 400 kasus HIV baru didiagnosis setiap tahunnya

Kamis, 16 Januari 2025 – 17.44 WIB

Jayapura, VIVA -Dinas Kesehatan Papua, Kabupaten Jayapura mencatat lebih dari 400 kasus baru HIV setiap tahunnya. Temuan kasus baru HIV ini tersebar di desa-desa di 19 kecamatan di Kabupaten Jayapura.

Baca juga:

Kasus HIV Meningkat, DPRD Aceh Minta Penjualan Kondom di Minimarket Diregulasi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lee mengatakan, jumlah kasus HIV baru di Kabupaten Jayapura mencapai lebih dari 400 kasus baru setiap tahunnya.

Petugas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lee

Foto:

  • VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)

Baca juga:

Kelompok umur 20-24 tahun mempunyai jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi kedua di Indonesia.

“Terdeteksinya kasus HIV baru ini menyebabkan beban kasus HIV yang sangat tinggi di wilayah tersebut dengan infeksi baru,” kata Khairul Lee, Kamis, 16 Januari 2025.

Ia mengatakan ratusan kasus HIV baru terdeteksi pada kelompok usia efektif dan anak-anak di seluruh wilayah Kabupaten Jayapura. Bahkan, saat ini kasus HIV di Kabupaten Jayapura sudah mencapai lebih dari 5000 kasus dan kasus tertinggi terdapat pada kelompok usia subur.

Baca juga:

1.000 narapidana HIV menawarkan amnesti dari Presiden Prabowo

Khairul Lee menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura mencatat kasus baru infeksi HIV di wilayah tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Ia mengatakan pada tahun 2024, jumlah kasus baru infeksi HIV di Negara Bagian Jayapura akan lebih dari 5.000 kasus. “Kasus baru infeksi HIV di Negara Bagian Jayapura terus meningkat setiap tahunnya. “Penyakit HIV ini telah menyebar ke pedesaan,” kata Khairul Lee.

Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS menjadi perhatian serius semua pihak, Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikannya.

Menurut dia, kasus HIV ini bisa diselesaikan secara bersama-sama oleh semua pihak, baik masyarakat, adat, agama, lembaga publik, dan tim AIDS.

Ia meminta Komisi AIDS (KPA) diaktifkan kembali karena Dinas Kesehatan tidak bisa menangani kasus HIV sendirian. Ia mengatakan, sejak KPA dibubarkan karena kekurangan anggaran, kasus HIV tidak tertangani dengan baik. Padahal, sangat berbahaya bagi masyarakat Kabupaten Jayapura untuk tertular HIV.

Khairul Lee mengatakan bahwa mengendalikan HIV/AIDS, mengurangi infeksi HIV baru dan kematian terkait AIDS, dan kemudian mengurangi tingkat diskriminasi semaksimal mungkin.

Halaman berikutnya

Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS menjadi perhatian serius semua pihak, Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikannya.

Halaman berikutnya



Sumber