Kamis, 16 Januari 2025 – 09:50 WIB
Jakarta – Perut rata bisa menjadi tanda obesitas. Obesitas ditandai dengan lingkar perut yang lebih besar dari biasanya. Lingkar perut yang dianggap buncit adalah lebih dari 90 cm untuk pria dan lebih dari 80 cm untuk wanita.
Baca juga:
Zaidul Akbar Ungkap 7 Perbedaan Kesenangan dan Kebahagiaan…
Orang yang mengalami obesitas diketahui memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan serius seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gagal hati, gagal jantung kongestif, dan insufisiensi pankreas.
Oleh karena itu, kita disarankan untuk mengubah gaya hidup sebagai tindakan pencegahan. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
Dr Zaidul Akbar berbagi manfaat melakukan push up, plank, dan squat secara rutin
Berbicara tentang perut buncit, pengkhotbah dan ahli herbal Zaidul Akbar menemukan bahwa perut buncit terjadi karena penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh.
Baca juga:
Kaleidoskop 2024: 5 Tanda Sarang Kobra di Rumah, Tak Ada Malam di 5 Negara
“Masalahnya saat ini kita belum memahami cara kerja metabolisme glukosa. Kalau glukosa tidak dikonsumsi maka akan menjadi glikogen, dan jika glikogen tidak digunakan maka akan menjadi lemak. Jadi, beras adalah glukosa, tepung adalah glukosa, gula pasir. adalah glukosa,” kata dr Zaidul Akbar seperti dikutip dari kanal YouTube resminya.
Dr Zaidul Akbar mengatakan, pembesaran perut disebabkan oleh penumpukan lemak akibat glukosa yang tidak terpakai dalam tubuh. Glukosa yang tidak terpakai disimpan sebagai glikogen, dan jika glikogen tidak digunakan, ia berubah menjadi lemak.
Glukosa ini berasal dari makanan seperti nasi, tepung, dan gula pasir. Perut buncit bisa mempengaruhi kekuatan seorang pria bahkan hubungan suami istri.
“Tubuh kita sekarang penuh dengan glukosa yang telah diubah menjadi lemak. Kalau laki-laki, itu menumpuk di perutnya dan itu mempengaruhi kekuatan laki-laki itu.” kata Zaidul.
“Nah, saya pernah baca kalau perut buncit itu perut buncit yang efeknya kuat dan kalau iya bisa berujung pada perceraian. – Anda tanya KUA, kebanyakan perceraian karena perselisihan suami istri. dia menjelaskan.
Oleh karena itu, dalam penjelasannya, Dr. Zaidul Akbar mengungkap cara menghilangkan perut kembung dengan JSR 7-Day Challenge.
Tantangannya antara lain menghindari makanan berbahan dasar tepung, membatasi asupan gula pasir, mengurangi asupan nasi putih, dan tidak mengonsumsi makanan berbahan minyak goreng selama tujuh hari.
“Bagaimana caranya? Kami tidak makan empat kali seminggu. Jadi ini membuat kami seperti singa lapar” kata dr Zaidul.
“Jika Anda membuat diri Anda terlihat seperti singa lapar, lemaknya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.” – dia melanjutkan.
“Kalau kita paham konsep seperti ini, tidak perlu diet, cukup kurangi karbohidratnya, cepat sekali turunnya” jelas dr Zaidul.
Juga soal pola makan, kata dokter. 3/4 piring Zaydul Akbar diisi buah-buahan dan sayur-sayuran.
“Jadi kurangi empat hal dan kalau mau, 3/4 piringmu adalah buah dan sayur. Buah, air, dan sayur adalah pembentuk kebiasaan dan menjadi nyaman dan tidak menjadi beban.” kata Zaidul Akbar.
“Lama-lama lemak tubuh otomatis dipecah tubuh karena tidak masuk, apalagi terbiasa kelaparan.” lanjutan.
Dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan, puasa yang paling mudah adalah puasa Senin-Kamis atau puasa Daud.
“Atau kalau belum puasa, kelaparan saja, biar proses augophagia terus berlanjut” dia menjelaskan.
Sekadar referensi, autophagy adalah proses detoksifikasi dimana tubuh membersihkan sel-sel yang rusak dan menggantinya dengan sel-sel baru yang sehat. Autophagy bisa terjadi secara alami di dalam tubuh, namun proses ini dipercepat saat berpuasa.
Halaman berikutnya
Glukosa ini berasal dari makanan seperti nasi, tepung, dan gula pasir. Perut buncit bisa mempengaruhi kekuatan seorang pria bahkan hubungan suami istri.