Kekecewaan Presiden Persibo terhadap Deltras: Pemain Dihajar Hingga Berdarah, Skor Berubah Karena Offside

Jumat, 17 Januari 2025 – 01:27 WIB

VIVA – Presiden Persibo Deddi Adrianto Vibovo menyampaikan keluh kesahnya terkait keputusan komite disiplin PT Liga Indonesia Baru (LIB) terhadap Deltras Sidoardjo di Liga 2024/25.

Baca juga:

PSMS Medan Siap Dijual, Edy Rahmayadi Tinggalkan Pesan untuk Calon Pembeli

Keputusan tersebut diumumkan PT Liga Indonesia Baru melalui surat Nomor 065/LI-COR/I/2025 yang diterbitkan pada 15 Januari 2025.

Duel berlanjut dengan tendangan bebas tidak langsung Persibo pada menit ke-90+4.

Baca juga:

Patrick Kluivert tidak bisa menjadi pelatih timnas Indonesia tanpa target lolos ke Piala Dunia 2026 oleh PSSI.

Namun skor tetap 1:0 untuk keunggulan Deltras. Gol yang dicetak Persibo di menit-menit akhir dianulir.

Presiden Persibo Deddi Adrianto Vibovo mengatakan keputusan Komite Disiplin dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) hanya ditujukan kepada Persibo. Sementara itu, kekerasan yang dilakukan Persibo sama sekali tidak dihiraukan.

Deddi yakin keputusan tersebut akan berdampak besar bagi sepak bola Indonesia di masa depan.

Baca juga:

Publik menilai kualitas timnas Indonesia semakin meningkat

“Ini cerminan bagaimana sepak bola Indonesia berjalan. Keputusan LIB ini akan berdampak besar bagi sepak bola Indonesia ke depan,” kata Deddy, Kamis 16 Januari 2025.

“Kami memang belum tua dalam dunia persepakbolaan Indonesia, namun kami mempunyai keinginan untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi persepakbolaan Indonesia. Kami sangat senang bisa menjadi motor penggerak Klub Persibo Bojonegoro. Dukungan penuh dari masyarakat dan suporter kami, yang sangat kami cintai.

Lebih lanjut, Deddy mengatakan selama kompetisi Liga 2 berlangsung, ia mengikuti seluruh peraturan dan ketentuan yang ditetapkan baik oleh PSSI maupun FIFA, seperti biasa ia menghormati semua keputusan wasit yang diberikan kepada tim dan menjaga sportivitas dengan situasi yang menguntungkan selama ini. permainan setiap o ‘meramaikan yin.

Namun, ia kaget dengan apa yang dialami Persibo, para pemainnya berdarah-darah akibat pukulan, hingga skor bisa berubah di luar pertandingan.

“Namun dengan kejadian ini, sejujurnya kami belum pernah melihat hal seperti ini terjadi di dunia sepak bola. Kami sangat kecewa dengan keputusan ini. Kami juga menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap pemain Persibo. paham sepak bola di Indonesia, aturan apa yang harus kita pahami,” kata Deddy saat itu.

“Pemain kita dipukuli tanpa konsekuensi, skor diubah di luar pertandingan. Apakah ini normal dalam sepak bola Indonesia? Jika keputusan ini tidak diubah maka pemahaman kita tentang sepak bola di Indonesia akan berbeda, yaitu wasit tidak punya hak mutlak. keputusan , skor dapat dibatalkan dari pertandingan dan tidak perlu ada keadilan atas kekerasan di lapangan, jika ada kesalahpahaman dalam pemahaman kami, Indonesia Kami mohon bantuan masyarakat, karena ini yang kita hadapi sekarang,” ujarnya.

Deddy pun berharap LIB dan PSSI mengkaji surat keputusan tertanggal 15 Januari 2025 tertanggal 065/LI-COR/I/2025 dengan mempertimbangkan dampaknya bagi masa depan sepakbola jika tidak ada perubahan. .

“Kami mengikuti pedoman tertinggi dalam buku kompetisi yaitu aturan. Kami mengikuti aturan, namun keputusan operator liga PT LIB sepenuhnya di luar aturan yang kami operasikan sebagai buku liga yang menjadi pedoman bagi semua. Para pemain game dan operator “Kami tidak akan menyerah. Kami menuntut keadilan bagi masyarakat kami,” katanya.

Halaman berikutnya

Lebih lanjut Deddy mengatakan, selama kompetisi Liga 2 berlangsung, ia mengikuti seluruh peraturan dan ketentuan yang ditetapkan baik oleh PSSI maupun FIFA, seperti biasa ia menghormati semua keputusan wasit yang diberikan kepada tim dan menjaga sportivitas dengan situasi yang menguntungkan selama pertandingan. permainan setiap o ‘meremajakan yin.



Sumber