Lagu klasik The Beatles, Paul McCarthy, bermimpi untuk merekam ulang

Selera dan bakat banyak berubah selama bertahun-tahun dan seiring berjalannya waktu. Ada beberapa faktor berbeda yang mendefinisikan ulang palet artistik seseorang, dan faktor-faktor ini tidak membeda-bedakan. Jadi mereka bahkan menyentuh pikiran yang paling luar biasa, termasuk Paul McCartney.

Paul McCartney sangat terbuka tentang lagu-lagu yang dia suka, tidak suka, dan umumnya benci. Jadi dia bukan orang yang suka berbasa-basi demi kebanggaan, dan dia membuktikan hal itu lebih dari benar ketika membahas lagu klasik The Beatles, “When I’m Sixty-Four.”

Paul McCartney membuat kesalahan Ageist

“When I’m Sixty-Four” muncul di album The Beatles tahun 1967. Sersan. Band Klub Kesepian Hati Pepper. Secara keseluruhan, baik album maupun lagunya menandai transisi besar dalam karier The Beatles. Sebelum album dirilis, McCartney dan The Beatles lebih sibuk, tetapi bagi McCartney hal itu tetap tidak dimaksudkan untuk dihentikan. Maka lahirlah mahakarya penuh perasaan mereka, “Umurku Enam Puluh Empat Tahun.”

Namun, saat berbicara dengan Paul McCartney Waktu Los Angeles mengungkapkan rasa sakitnya dengan sebuah lagu. Dia mengatakan kepada publikasi tersebut: “Itu adalah angka yang sangat sewenang-wenang ketika saya menulisnya [‘When I’m Sixty-Four’]. Saya mungkin akan menyebutnya “ketika saya berusia 65 tahun”, yang merupakan usia pensiun di Inggris. “Dan sajaknya akan mudah, ‘sesuatu, sesuatu yang hidup ketika saya berusia 65 tahun.’ Tapi rasanya sangat bisa ditebak. 64 terdengar lebih baik,” tambahnya.

Namun, ketika McCartney berusia 64 tahun, dia menyadari bahwa usia tidak mencerminkan pesan yang ingin dia sampaikan. Hal tersebut ia sadari saat bertemu dengan pianis panti jompo di waktu dan tempat yang tidak diketahui. Menurut McCartney, pemain tersebut berkata, “Saya harap Anda tidak keberatan, tapi saya akan memainkan beberapa lagu Anda, dan yang paling terkenal adalah ‘I’m Sixty-Four,’ tapi saya akan memainkannya. ganti judul I’m 84 karena kelihatannya 64 di mata orang.

Menurut sang pianis, McCartney ingin memiliki pandangan ke depan untuk menggunakan nomor yang lebih sesuai dengan perusahaan yang dituju lagu tersebut. McCartney menyimpulkan pemikirannya tentang lagu tersebut: “Jika saya menulisnya sekarang, saya akan menyebutnya ‘Ketika saya berusia 94 tahun.'”

Ada banyak ironi dalam dilema liris Paul McCartney. Meskipun lagu tersebut masih merupakan lagu klasik, dan orang-orang tentu tidak menyelidiki relevansinya seperti yang dilakukan McCartney. Namun, yang menjadikannya salah satu yang terhebat adalah perhatiannya yang terus-menerus terhadap detail.

Konferensi pers The Beatles oleh Getty Images



Sumber