Kamis, 16 Januari 2025 – 10:50 WIB
Jakarta, VIVA- Sejumlah pemimpin dunia pada hari Rabu menyambut baik kesepakatan yang dicapai antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas mengenai gencatan senjata yang menawarkan harapan untuk mengakhiri agresi terhadap Jalur Gaza mulai 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Tercapai, Trump Berjanji Bebaskan Sandera
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan gencatan senjata tersebut sesuai dengan usulan yang disampaikannya pada 31 Mei 2024 dan disetujui secara bulat oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
“Perjanjian ini akan mengakhiri pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga Palestina di Gaza, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarganya,” kata Biden X melalui media sosial seperti dilihat pada Kamis, 16 Januari 2025.
Baca juga:
Netanyahu berterima kasih kepada Biden dan Trump atas gencatan senjata tersebut
Dia juga memuji gencatan senjata yang menawarkan harapan bagi kembalinya tiga warga AS yang disandera di Gaza dan bertekad untuk “membawa mereka semua kembali ke tanah air mereka”.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Key Starmer menyebut perjanjian gencatan senjata sebagai “berita yang sudah lewat waktunya,” sebuah kesempatan untuk “menyalurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk mengakhiri penderitaan di Gaza.”
Baca juga:
Joe Biden segera mengeluarkan peraturan yang melarang mobil asal Tiongkok memasuki AS
Dalam keterangannya di media sosial X, Perdana Menteri Inggris juga menyerukan kelanjutan gencatan senjata ini dalam upaya mencapai solusi jangka panjang atas konflik Israel dan Palestina berdasarkan solusi dua negara.
Senada dengan itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut gencatan senjata ini merupakan kabar baik karena syarat-syarat perjanjian, termasuk pembebasan sandera, harus dipenuhi oleh semua pihak.
“Gencatan senjata ini membuka pintu untuk mengakhiri perang dan memperbaiki kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Jalur Gaza,” kata Scholz, serta X.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan melalui X bahwa gencatan senjata telah membawa “kelegaan besar bagi rakyat Gaza” dan memberikan harapan bagi keluarga para sandera setelah 15 bulan pertempuran sengit.
Macron juga menekankan bahwa gencatan senjata harus dihormati oleh semua pihak.
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan pada Rabu, 15 Januari 2025 di Doha bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.
Menurutnya, perjanjian damai yang diharapkan dapat mengakhiri agresi Israel dan genosida yang memporak-porandakan Gaza ini akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025, dalam tiga tahap.
Halaman berikutnya
“Gencatan senjata ini membuka pintu untuk mengakhiri perang dan memperbaiki kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Jalur Gaza,” kata Scholz, serta X.