Pro dan Kontra Apakah susu perlu ada di menu MBG? Ahli Gizi: Kalau diganti dengan protein lain, itu tidak benar!

Kamis, 16 Januari 2025 – 15.44 WIB

Jakarta – Pemerintah mencanangkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia dan menyasar kelompok usia tertentu.

Baca juga:

PAN menyebut usulan Yayasan Zakat untuk mengkaji kebutuhan MBG dan mencari pendapat ulama

Penerapannya sudah dimulai beberapa waktu lalu, namun tidak lepas dari perhatian dan sisi positif dan negatif masyarakat. Termasuk perlu atau tidaknya susu sebagai bagian dari program tersebut. Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!

Pada awal kampanye, pemerintah menjadikan susu sebagai komponen wajib dalam menu. Namun ada sekolah atau daerah yang memasukkan susu dalam pelaksanaannya dan ada pula yang tidak.

Baca juga:

Dapur komunitas di Pontianak siap mendukung program makan bergizi gratis bagi pelajar

Potret menu makanan nutrisi gratis

Medical Influencer PB IDI, DR Dr Tan Shot Yen, M.Hum, berpendapat susu tidak diperlukan karena sudah menjadi bagian dari protein hewani yang termasuk dalam konsep pola makan seimbang.

Baca juga:

GP Ansor tidak keberatan dengan usulan Ketua DPD mengenai dana zakat untuk mendanai program MBG.

“Beneran, nggak ada susu, karena sekarang kita sudah menerapkan konsep diet seimbang. Kalau ada DJ di luar sana yang masih bersikeras harus ada susu, mari kita perjelas bahwa kita sudah tidak lagi berada dalam tatanan lama yaitu 4 Sehat. 5 Kebutuhan yang sempurna, kita sekarang berada pada regimen terkini yang disebut Nutrisi Seimbang,” jelas Dr. Tan kepada pers beberapa waktu lalu.

Dalam pola makan seimbang, kata Dr. Tan, susu merupakan bagian dari protein hewani. Oleh karena itu, menurutnya, susu bisa diganti dengan protein hewani lain yang berkualitas.

Namun ada pendapat berbeda, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Tria Astika Endah justru menilai tidak tepat mengganti susu dengan sumber protein lain.

Menurutnya, susu dapat memberikan manfaat kesehatan yang berbeda dibandingkan makanan nabati bahkan makanan hewani lainnya, yang sangat sulit digantikan dalam pola makan sehat.

“Paket nutrisi lengkap pada susu memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk tumbuh kembang anak yang optimal,” kata Prof Tria di Jakarta, Rabu 15 Januari 2025.

Profesor Tria mengatakan, susu memiliki banyak manfaat bagi anak di masa pertumbuhan. Misalnya saja kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang pada anak. Bahkan susu mengandung protein dan asam lemak esensial seperti omega 3, omega 6, DHA yang diperlukan untuk perkembangan otak.

Selain kaya nutrisi, susu juga merupakan sumber protein yang disukai pelajar. Oleh karena itu, Prof. Tria mengatakan, susu merupakan salah satu bahan penting untuk semakin mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”.

“Susu merupakan makanan yang enak, padat nutrisi, penting untuk makanan sekolah gratis, sehat dan umumnya digemari oleh siswa,” kata Tria.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter anak. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, Sp.A mengatakan susu memiliki banyak manfaat.

“Seperti kalsium, protein, vitamin D yang berguna untuk tumbuh kembang anak. “Konten ini sangat bermanfaat dan akan dibutuhkan oleh anak-anak seiring pertumbuhannya,” pungkas Dr. Huminsa.

Halaman berikutnya

Namun ada pendapat berbeda, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Tria Astika Endah justru menilai pembicaraan mengganti susu dengan sumber protein lain tidak tepat.

Halaman berikutnya



Sumber