Sayang sekali! Keluarga Pratu Andi Tambaru menyalakan lilin di dekat pohon asam tempat ia gantung diri

Jumat, 17 Januari 2025 – 00:20 WIB

Rote Ndao, VIVA – Kodim/1627 Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar prajurit Rote Ndao Pratu Andi Tambaru (AT) yang ditemukan gantung diri.

Baca juga:

Insiden Berdarah di Dekat Rumah Haji Sabir, Amin Meninggal karena Marah Warga Usai Sakit Perut Prajurit TNI

Warga menemukan jenazah Pratu AT di pohon asam di Kabupaten Rote Ndao pada Minggu pagi, 12 Januari 2025.

Sebagai penghormatan terakhir, pihak keluarga meletakkan beberapa lilin di bawah pohon asam tempat ditemukannya Pratu Andi Tambaru.

Baca juga:

Pemimpin OPM yang bertahun-tahun hilang, membunuh 4 prajurit TNI, menyerahkan diri kepada pasukan Elita Kostrad

Tindakan ini diketahui VIVA Mulai dari unggahan hingga akun Instagram Stories @tambaru_17 Kamis malam, 16 Januari 2025.

Baca juga:

Istri Prajurit TNI, Ajudan Jenderal Kodam, Hilang Secara Misterius, Kolonel Heri angkat bicara

Dalam video tersebut terlihat keluarga dan kerabat menyalakan lilin dengan wajah masih diliputi kesedihan. Pohon asam jawa tempat terjadinya tragedi tersebut kini menjadi simbol tempat mengenang meninggalnya almarhum.

Garis polisi yang masih terlihat di sekitar tempat kejadian perkara (CCR) menandakan penyelidikan kasus tersebut masih berlangsung.

Mantan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes Pratu, menduga dugaan sementara penyebab kecerobohan Pratu AT adalah persoalan mahar yang dinilai terlalu berat.

Alasan sementara, orang tua pacar (Pratu AT) meminta menyiapkan mahar Rp 250 juta sebelum menikah, kata Brigjen Joao Javier kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.


Sumber: Istimewa

Kecurigaan ini bermula karena Pratu AT menemui temannya Pratu Valen untuk meyakinkannya tentang hubungan asmaranya, sehari sebelum tindakan nekat tersebut atau lebih tepatnya pada Sabtu 11 Januari 2025 Wita sekitar pukul 22.50.

Pratu Valenga mengaku memintanya menyiapkan mantra Rp 250 juta untuk menikahi pacarnya. Sedangkan Pratu AT saat itu hanya memiliki uang Rp 40 juta di rekeningnya.

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan hal yang sama. Jika Anda mengalami depresi hingga ingin bunuh diri, segera cari pertolongan seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.

Halaman berikutnya

Mantan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes Pratu, menduga dugaan sementara penyebab kecerobohan Pratu AT adalah persoalan mahar yang dinilai terlalu berat.

Halaman berikutnya



Sumber