Hendra Gondrong memutuskan berangkat ke pos TNI dengan membawa 3 bayonet panjang.

Jumat, 17 Januari 2025 – 15.07 WIB

VIVA – Sore itu, Hendra tiba-tiba tiba di pos Satuan Tugas Keamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/Sakti Mandraguna yang berlokasi di Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Baca juga:

Pasukan Rusia membeberkan faktanya, tentara Korea Utara lebih tangguh di medan perang

Seorang pria berambut panjang mendatangi pos Satgas Yonzipur 8/SMG untuk menghindari kopi. Tapi ada sesuatu yang lebih penting. Pasalnya Hendra datang ke pos TNI sambil membawa senjata api laras panjang. Bukan hanya satu, melainkan tiga peluru sekaligus.

Sesampainya di pos Long Bagun, ia langsung menghubungi prajurit TNI yang menjaganya. Diketahui, pria berusia 26 tahun itu datang untuk menyerahkan tiga pucuk senjata api kepada TNI.

Baca juga:

Ini Parah, Dua Komandan Kodim TNI Akademi Militer Letkol 2003 Jadi Korban Kriminal Misterius

VIVA Militer: Hendra dan ketiga senjatanya di pos Yonzipur 8

Komandan Pos Long Bagun, Lettu Czi Elkam dan beberapa anggotanya menyambut baik kedatangan Hendar Gondrong sebagai imbalan atas niat tulus Hendra untuk menyerahkan benda berbahaya tersebut.

Baca juga:

Sayang sekali! Keluarga Pratu Andi Tambaru menyalakan lilin di dekat pohon asam tempat ia gantung diri

Berdasarkan keterangan resmi Kodam, Mulavarman, dilansir VIVA Militer, Jumat, 17 Januari 2025, ketiga senjata api tersebut sebenarnya bukan milik Hendra Gondron, melainkan milik dan warisan mertuanya. .

Sebelumnya, ibu mertua Hendar menggunakan tiga pucuk senjata kaliber 5,56 mm dan kaliber 9 mm untuk berburu binatang liar di hutan. Hanya saja saat ini senjata tersebut tidak pernah digunakan dan hanya disimpan di rumah.

VIVA Militer: Hendra dan ketiga senjatanya di pos Yonzipur 8

VIVA Militer: Hendra dan ketiga senjatanya di pos Yonzipur 8

“Tindakan Pak Hendra sungguh patut menjadi teladan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Ujoh Bilang sangat sadar akan pentingnya keamanan dan ketertiban,” kata Lettu Czi Elkam.

Bahkan, sangat jarang ada orang yang melakukan hal seperti Hendra Gondrong. Karena bagi sebagian orang, senjata api bisa digunakan untuk menjaga keamanannya.

VIVA Militer: Hendra dan ketiga senjatanya di pos Yonzipur 8

VIVA Militer: Hendra dan ketiga senjatanya di pos Yonzipur 8

Oleh karena itu, peran aktif prajurit TNI akan sangat penting di sini. Seperti halnya Hendra, ia baru sadar akan bahaya senjata api setelah mendapat sosialisasi berulang kali dari prajurit Satgas 8/SMG Yonzipur yang sedang gencar melakukan program lapangan di wilayah tugasnya.

Sesuai prosedur yang ada, senjata yang diserahkan secara sukarela oleh Hendra Gondrong selanjutnya dicatat dan didokumentasikan. Dan nantinya senjata-senjata itu akan dimusnahkan.

Baca: Serius, Tahun 2003, Letnan Kolonel Komandan Dua Akademi Militer Kodim TNI Jadi Korban Kriminal Misterius.

Halaman berikutnya

Sumber: Yonzipur 8

Halaman berikutnya



Sumber