Jumat, 17 Januari 2025 – 21:40 WIB
Jakarta – Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono menyatakan Indonesia siap mendukung rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat agresi Israel pasca penerapan gencatan senjata yang disepakati dalam waktu dekat.
Baca juga:
Biden membeberkan percakapan rahasia dengan Netanyahu sebelum Israel menyerang Gaza
“Pemerintah Republik Indonesia siap melakukan upaya untuk mendukung perbaikan atau rekonstruksi di Gaza,” kata Sugiono dalam temu media di Jakarta, 17 Januari 2025.
Sugiono mengatakan Indonesia akan terus berusaha berperan aktif dalam membantu pemulihan dan kemerdekaan rakyat Palestina melalui berbagai cara dan pendekatan.
Baca juga:
Mengabaikan perjanjian gencatan senjata, Israel terus melanjutkan serangannya ke Gaza
Ia juga menyampaikan kesediaan Indonesia untuk berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian jika diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga:
Pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza dimulai pada hari Minggu
Menurut Sugiono, kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas pada 15 Januari 2025 patut diapresiasi karena membuka harapan baru bagi perdamaian di Palestina.
Apalagi akibat agresi Israel yang berlangsung hampir 500 hari sejak 7 Oktober 2023, rakyat Palestina sangat menderita dan banyak orang yang kehilangan nyawa.
Untuk itu, Indonesia menekankan pentingnya komitmen kedua belah pihak untuk menaati kesepakatan yang telah disepakati agar tidak ada lagi hambatan dalam gencatan senjata kali ini, ujarnya.
Saya berharap ini menjadi awal masa depan baru bagi perdamaian di Timur Tengah, kata Sugiono.
Menlu Indonesia juga berharap gencatan senjata ini menjadi awal yang baik bagi solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina sesuai dengan perjanjian internasional.
“Karena kami yakin kesepakatan kedua negara pada akhirnya akan menghasilkan perdamaian abadi,” imbuhnya.
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan di Doha pada Rabu (15/1) bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.
Gencatan senjata tersebut dikatakan mencakup pembebasan sandera dan pertukaran tahanan, penghentian permusuhan, jaminan keamanan bagi Israel dan aliran bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza.
Al Thani mengatakan, perjanjian gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri agresi dan genosida Israel yang telah memporak-porandakan Gaza, terdiri dari tiga fase dan akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari. (semut)
Halaman berikutnya
Apalagi akibat agresi Israel yang berlangsung hampir 500 hari sejak 7 Oktober 2023, rakyat Palestina sangat menderita dan banyak orang yang kehilangan nyawa.