Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan kembali menolak berpartisipasi dalam penyelidikan darurat militer.

Jumat, 17 Januari 2025 – 14:33 WIB

Seoul, VIVA – Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk-yeol menolak untuk hadir lagi sehubungan dengan kegagalan upayanya untuk memberlakukan darurat militer pada hari Jumat, 17 Januari 2025, hari ketiga penahanannya.

Baca juga:

Hyundai menghadapi persaingan yang ketat

Kantor Investigasi Korupsi (CIO) untuk pejabat senior telah memerintahkan dia untuk hadir pada pukul 10 pagi untuk diinterogasi lebih lanjut karena dia tidak dapat hadir karena kesehatan yang buruk.

“Presiden tidak akan terlihat di CIO hari ini,” kata pengacara Yeon dan teman lamanya, Seok Dong-hyeon, kepada Kantor Berita. Yonhap.

Baca juga:

Gaji Presiden Korsel Meningkat Meski Ada Impeachment, Mengapa?

Tentara Korea Selatan di perbatasan

“Dia memperjelas posisi dasarnya pada hari pertama penyelidikan CIO dan tidak melihat alasan atau kebutuhan untuk menjawab tanya jawab,” tambahnya.

Baca juga:

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, menghadapi dakwaan setelah penangkapannya

Yoon telah ditahan sejak Rabu malam setelah penyelidik menangkapnya di kediamannya dan membawanya ke kantor CIA di Gwacheon, selatan Seoul, untuk diinterogasi selama lebih dari 10 jam.

Yoon Seul mengajukan banding ke Pengadilan Distrik Pusat untuk meninjau keabsahan penangkapannya, namun pengadilan menolak permohonan tersebut pada Kamis malam, sehingga dia tetap ditahan.

CIO diperkirakan akan mengajukan surat perintah penangkapan resmi untuk Yun sebelum batas waktu 48 jam berakhir pada Jumat malam. (semut)

Presiden terpilih Korea Selatan adalah Yoon Suk Yeol.

Presiden Korea Selatan yang ditangkap, Yoon Suk-yeol, menolak menjalani penyelidikan darurat militer.

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, menolak pemeriksaan darurat militer CIA lagi.

img_title

VIVA.co.id

17 Januari 2025



Sumber