Sabtu, 18 Januari 2025 – 16:02 WIB
Jakarta – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya penguatan toleransi antar umat beragama di Indonesia dengan mengembangkan kurikulum yang menanamkan nilai-nilai cinta dan perdamaian.
Baca juga:
Mewujudkan misi Menteri Agama Nasaruddin Umar Prabowo tentang kualitas pelayanan haji ke Arab Saudi
“Kita akan membuat ‘kurikulum cinta’. Banyak ustadz yang kini bersikeras bahwa agamanya adalah satu-satunya yang benar, sementara yang lain dianggap salah atau tidak tepat. Berbagai negara seperti Indonesia Apa jadinya jika anak diajarkan kebencian? toleransi, itu bukan yang kita inginkan,” kata Menteri Omar, Jumat (17 Januari).
Menurutnya, toleransi sejati harus ditemukan dalam rasa cinta terhadap sesama saudara dan sebangsa di Indonesia.
Baca juga:
Kemenag buka program PPG untuk 269 ribu guru, perhatikan waktu dan ketentuannya!
Dia menegaskan bahwa kebencian tidak boleh menjadi bagian dari kurikulum pendidikan.
Baca juga:
Menteri menjamin kualitas pelayanan haji meski biayanya diturunkan
Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal yang kelima, Menteri Umar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memupuk rasa persatuan dan kasih sayang dalam menghadapi perbedaan agama.
Menteri meyakini ajaran universal tentang cinta dan kasih sayang dapat ditemukan di setiap agama.
“Tujuan akhir kita sama. Kita ingin mewujudkan Indonesia baru dengan pendekatan teologis baru dimana Indonesia menjadi model kerukunan antaragama di dunia,” tutupnya.
Menteri Agama membuat kurikulum cinta untuk meningkatkan toleransi beragama
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya meningkatkan toleransi antar umat beragama di Indonesia dengan menyiapkan kurikulum cinta kasih.
VIVA.co.id
18 Januari 2025