Sabtu, 18 Januari 2025 – 12:36 WIB
Washington, DC VIVA – Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden terpilih AS Donald Trump sepakat untuk menjalin hubungan kedua negara menjelang pelantikan Trump.
Baca juga:
Harga Bitcoin melonjak setelah data CPI AS, kepala Indox mengatakan kepercayaan investor meningkat
Demikian salah satu percakapan telepon antara Xi Jinping dan Donald Trump pada Jumat malam, 17 Januari 2025.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China disebutkan bahwa yang menelpon Xi adalah Trump.
Baca juga:
Menteri Liu menyampaikan salam hangat Presiden China Xi Jinping kepada Megawati
“Presiden Xi menyatakan kesediaannya untuk mencapai kemajuan besar dalam hubungan Tiongkok-AS dari titik awal yang baru,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Presiden Xi juga mengucapkan selamat kepada Trump atas terpilihnya kembali dia sebagai presiden AS.
Baca juga:
Memasuki pasar internasional, manggis asal Sumut sebanyak 7,3 ton siap diekspor ke China
Presiden Xi menekankan bahwa keduanya sangat mementingkan hubungan timbal balik, dan keduanya menyatakan harapan bahwa hubungan Tiongkok-AS akan dimulai dengan baik di bawah presiden baru AS.
“Presiden Xi menekankan bahwa sebagai dua negara besar, Tiongkok dan Amerika Serikat sedang mengejar impian mereka dan keduanya berupaya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya,” tulis Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Mengingat besarnya kepentingan bersama dan kerja sama yang luas antara kedua negara, Tiongkok dan AS dapat menjadi mitra dan teman. “Keduanya dapat berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain dan meningkatkan kesejahteraan bersama demi kepentingan kedua negara dan dunia pada umumnya.”
Presiden Xi juga mengatakan, wajar jika dua negara besar dengan kondisi nasional berbeda mempunyai pendapat berbeda.
“Yang penting adalah saling menghormati kepentingan inti masing-masing dan mencari solusi yang tepat. Misalnya dalam masalah kedaulatan dan integritas wilayah Taiwan, AS harus melakukan pendekatan dengan hati-hati,” kata Presiden Xi.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan hubungan ekonomi bilateral, hubungan Tiongkok-AS pada dasarnya saling menguntungkan.
“Antagonisme dan konflik tidak boleh menjadi pilihan bagi kedua negara. Kedua negara harus mematuhi prinsip-prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama yang saling menguntungkan, kerja sama yang lebih erat, baik negara maupun kepentingannya harus melakukan hal-hal yang lebih besar, praktis dan baik di dunia. dunia,” kata Presiden Xi.
Presiden Xi juga menekankan bahwa kedua negara harus saling menjaga agar dua kapal besar Tiongkok dan Amerika Serikat dapat berlayar maju di jalur pembangunan yang sehat dan berkelanjutan.
Di sisi lain, dalam keterangan tertulis, Trump mengucapkan terima kasih kepada Presiden Xi atas ucapan selamatnya dan menyatakan bahwa dirinya menghargai hubungan baik dengan Presiden Xi.
Trump juga berharap mereka terus berbicara satu sama lain dan berharap bisa segera bertemu dengan Presiden Xi. “Sebagai negara terpenting di dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok harus menjaga hubungan baik selama bertahun-tahun dan seterusnya serta bekerja sama demi perdamaian dunia,” kata Trump.
Para pemimpin kedua negara bertukar pandangan mengenai krisis Ukraina, konflik Palestina-Israel dan isu-isu internasional dan regional lainnya yang menjadi kepentingan para pihak.
Presiden Xi dan Trump sepakat untuk membangun saluran komunikasi strategis untuk melanjutkan dialog rutin mengenai berbagai isu penting yang menjadi kepentingan bersama.
“Seruan ini sangat baik bagi Tiongkok dan AS. Saya berharap kita dapat menyelesaikan banyak masalah bersama-sama dan segera memulainya. Kita membahas neraca perdagangan, fentanil, TikTok, dan banyak topik lainnya. Presiden Xi dan saya akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencapai tujuan tersebut.” dunia menjadi tempat yang lebih damai dan aman!” Trump menulis tentang hal itu di halaman jejaring sosialnya.
Sedangkan untuk TikTok, Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan perintah eksekutif yang dapat menunda penerapan larangan tersebut, sehingga memberikan waktu untuk potensi penjualan atau solusi alternatif.
Langkah ini dilakukan setelah larangan TikTok berakhir pada 19 Januari 2025, ketika Mahkamah Agung AS memutuskan apakah akan melarang penggunaan TikTok di AS kecuali pemilik media sosial tersebut, perusahaan teknologi Tiongkok ByteDance, menjual sebagian sahamnya. (divestasi) kepada pihak eksternal.
Halaman berikutnya
Mengingat besarnya kepentingan bersama dan luasnya peluang kerja sama kedua negara, Tiongkok dan AS dapat menjadi mitra dan sahabat. “Keduanya dapat berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain dan meningkatkan kesejahteraan bersama demi kepentingan kedua negara dan dunia pada umumnya.”