Minggu, 19 Januari 2025 – 15:53 WIB
Bogor, VIVA – Septian (37), seorang satpam atau satpam ditemukan tewas di sebuah rumah mewah di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Baca juga:
Garis waktu keamanan majikan tewas ditikam di rumah mewah di Bogor
Septian dibunuh oleh anak majikannya Avraham Michael (26) pada Jumat 17 Januari 2025 sekitar pukul 04.30.
Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah mengatakan, korban ditemukan tergeletak di pos satpam berlumuran darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, korban mengalami kekerasan fisik. Ada senjata tajam yang tergores di perutnya.
Baca juga:
Inilah penyesalan istri Sandy Permana di hari kejadian
Kepergian Septian tentu menimbulkan duka mendalam bagi istrinya, Dewi. Ia tak menyangka suaminya akan mati di tangan anak majikannya.
Baca juga:
Kisah istrinya, Sandy Permana, diutus dan meninggal 2 menit setelah tiba di RSUD.
Dewey mengabarkan, dirinya dan korban terakhir kali berkomunikasi pada Kamis, 16 Januari 2025.
Saat itu, korban menanyakan kabar anaknya dan mengatakan baru saja bertengkar dengan anak majikannya, Abraham Michael.
“Setelah ngobrol kemarin, saya bertengkar dengan anak majikan saya, ibunya coba mencekik saya, saya cerai. Majikan dan anaknya hendak dicekik, dipisahkan dari suaminya, hingga pagi ini belum ada kabar dari sana,” kata Dewey kepada media, Minggu, 19 Januari 2025.
Selain bercerita tentang pertengkarannya dengan pelaku, korban juga menceritakan betapa seringnya gajinya tertunda dan perilaku bos yang marah-marah.
“Saat bekerja di sana, saya diberitahu bahwa upah sering kali tertunda, dan majikan marah dan tidak jelas,” kata Dewey.
“Pindah lagi, putuskan setelah lebaran,” lanjut perempuan yang sudah 7 tahun menikah dengan korban itu.
Usai perbincangan itu, Dewi dan korban baru saling menghubungi pada Jumat sore saat Dewi mendapat kabar suaminya meninggal.
Bagi Dewi, Septian adalah suami penyayang dan sangat bertanggung jawab terhadap keluarga. “Ya Tuhan, pria ini tidak pernah suka berpetualang, bahkan dengan anak-anak sekalipun, dia selalu mengutamakan anak-anak,” kata Dewey.
Terkait kejadian yang menimpa suaminya, Dewey mengaku sangat bingung. Ia berharap aparat penegak hukum bisa menghukum pelakunya semaksimal mungkin.
“Saya berharap keadilan, (saya harap pelakunya) dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
“Saat saya bekerja di sana, saya sering diberitahu bahwa gajinya terlambat, majikannya marah dan tidak jelas,” kata Dewey.