Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan penilaian terhadap standar keamanan bangunan pasca kebakaran Glodok Plaza

Minggu, 19 Januari 2025 – 11:50 WIB

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyikapi kebakaran maut yang terjadi di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu lalu, dengan memberikan penilaian terhadap standar keamanan bangunan di ibu kota.

Baca juga:

Proses identifikasi korban kebakaran Plaza Glodok memakan waktu hingga dua minggu

Plt Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut.

“Tentu saja kami akan melakukannya tinjauan Ya, ini ada hubungannya dengan api. Kami mengevaluasi variabel yang berbeda dari aspek yang berbeda, itulah yang harus kami lakukan. Nanti pasti akan kita lakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait, kata Teguh saat meninjau lokasi kebakaran, Minggu (19/1/2025).

Baca juga:

Foto pramugari Oshima Yukari yang tercatat hilang dalam kebakaran Glodok Plaza

Kebakaran di Glodok Plaza

Ia juga mengatakan, penyebab kebakaran akan diselidiki secara menyeluruh.

Baca juga:

Pencarian korban kebakaran Plaza Glodok dihentikan sementara karena bangunan tidak stabil

“Secara teknis penyebabnya, lalu bagaimana cara mengatasinya, nanti akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” imbuhnya.

Di sisi lain, Satriadi Gunawan, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, menjelaskan, pihaknya rutin melakukan pengecekan sertifikat keselamatan kebakaran bangunan di wilayah DKI Jakarta.

Kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan di lantai 8.

Kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan di lantai 8.

“Setiap bangunan harus memiliki sertifikat keselamatan kebakaran yang diperbaharui setiap tahunnya. Pemeriksaan ini meliputi proteksi kebakaran pada gedung. “Kami juga mengeluarkan pedoman kepada pengelola gedung untuk memastikan mereka mematuhi aturan,” kata Satriadi.

Langkah ini, kata dia, merupakan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia menambahkan, koordinasi dengan pemilik dan pengelola gedung sangat diperlukan, terutama dalam proses pembersihan puing-puing yang dapat menghambat evakuasi dan penyelamatan korban.

Api Glodok Plaza dinyatakan berhasil dipadamkan pada Jumat sore (17/1) setelah dilakukan upaya intensif selama dua hari. Meski demikian, evakuasi korban dan pencarian jenazah terus dilakukan.

“Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pengelola gedung untuk memudahkan proses pencarian selanjutnya. “Bangunan yang sudah tidak stabil memerlukan penanganan khusus agar tidak membahayakan petugas,” jelas Satriadi.

Sejauh ini, sudah ada 7 jenazah yang dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedangkan 14 orang lainnya dilaporkan hilang. Berikut daftar korban yang dicari: Ade Aryati (29), Cinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desti dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Justin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran dan mematuhi standar keselamatan bangunan. Pemprov DKI Jakarta akan memastikan langkah-langkah penguatan investigasi, asesmen, dan regulasi diterapkan secara optimal untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

Halaman selanjutnya

“Setiap bangunan harus memiliki sertifikat keselamatan kebakaran yang diperbaharui setiap tahunnya. Pemeriksaan ini meliputi proteksi kebakaran pada gedung. “Kami juga mengeluarkan pedoman kepada pengelola gedung untuk memastikan mereka mematuhi aturan,” kata Satriadi.

Halaman selanjutnya



Sumber