Sambutan Sri Sultan Khamengkubuwono X kepada generasi muda tentang lingkungan hidup

Senin, 20 Januari 2025 – 22:40 WIB

Yogyakarta, VIVA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (SIJ), Sri Sultan Hamengkubuwono, mengajak generasi muda X untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan.

Baca juga:

Werrell yang mengundang Fujii ke Gedung DPR ingin generasi muda tertarik dengan dunia politik

Hal itu diungkapkannya pada hari ini, Senin, 20 Januari 2025, saat penanaman 100 pohon unik di Nawang Jagad, Kaliurang, Yogyakarta.

“Manusia tidak boleh merusak alam, tapi harus menjaga dan melestarikannya,” ujarnya, Senin, 20 Januari 2025.

Baca juga:

Gerakan pemuda melawan stunting dengan pemutaran film dan kampanye sosial yang kreatif

Foto:

  • VIVA.co.id/Musuh Perdamaian Simbolon

Dia tidak meminta untuk menghancurkan apapun, tapi untuk melindungi apa yang diberikan kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Menurutnya, semua agama memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga lingkungan. Generasi muda diminta untuk mewaspadai hal ini.

Baca juga:

4 Menteri bersinergi dengan warga membersihkan sampah di Pantai Kuta, Bali

“Jangan dimusnahkan, tapi bagaimana menjaga ciptaan-Nya. Tujuan semua agama adalah menjaga lingkungan. Konsep ini harus diperkuat di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu, Stefanus Gusma, Ketua Umum Pemuda Katolik yang mendampingi kegiatan ini mengatakan, aksi ini merupakan bukti nyata kerja sama lintas agama dalam menjaga lingkungan. Keraton Gusma Yogyakarta menghubungkan filosofi Bawana Memayu Hayu dengan ensiklik Laudato karya Paus Fransiskus.

Gusma meminta para pemuda tidak hanya sekedar menikmati alam, tapi juga harus menjaga dan terus menjaganya. “Merawat bumi berarti menjaga kehidupan itu sendiri. “Dengan aksi ini, kita membangun Indonesia yang hijau dan berkelanjutan,” kata Gusma.

Sementara itu, Ketua Umum GP Ansar Addinjauharudin menjelaskan makna pohon sebagai simbol negara Indonesia. Ia mengibaratkan dahan, dahan, dan daun pohon itu dengan gambaran keberagaman Indonesia. Sedangkan akarnya adalah kerajaan-kerajaan nusantara yang menjadi basis bangsa.

“Misi kami adalah memelihara dan memelihara akar kearifan lokal agar pohon-pohon Indonesia terus tumbuh dan menghasilkan buah kemakmuran,” kata Addin.

Halaman selanjutnya

Gusma meminta para pemuda tidak hanya sekedar menikmati alam, tapi juga harus menjaga dan terus menjaganya. “Merawat bumi berarti menjaga kehidupan itu sendiri. “Dengan aksi ini, kita membangun Indonesia yang hijau dan berkelanjutan,” kata Gusma.

Halaman selanjutnya



Sumber