Sempat Tertunda, Hamas Akhirnya Umumkan Nama 3 Tahanan Israel yang Akan Dibebaskan

Senin, 20 Januari 2025 – 08:11 WIB

Ankara – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan nama tiga warga Israel yang akan dibebaskan pada Minggu, 29 Januari 2025, sebagai bagian dari gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Baca juga:

Gencatan senjata mulai berlaku, dan puluhan truk berisi bantuan kemanusiaan memasuki Gaza

Abu Obaid, juru bicara sayap bersenjata Brigade Al-Qassam Hamas, mengidentifikasi tiga orang yang ditangkap sebagai Romi Gonen (24), Emily Damari (28) dan Doron Steinbrecher (31).

Stasiun penyiaran negara Israel, KAN, sebelumnya mengkonfirmasi bahwa Hamas telah menyajikan daftar warga negara Israel yang dibebaskan pada hari Minggu.

Baca juga:

Menteri Keamanan Nasional Israel telah mengundurkan diri

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai di Gaza pada pukul 8:30 pagi waktu setempat (06:30 GMT) tidak akan dimulai sampai daftar sandera diterima.

Baca juga:

Puluhan relawan Indonesia berangkat ke Palestina untuk mendistribusikan bantuan dan menyiapkan program darurat

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menegaskan kembali komitmennya terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata.

Mereka mencatat bahwa keterlambatan pengiriman nama-nama orang yang akan diumumkan pada gencatan senjata gelombang pertama disebabkan oleh alasan teknis dan logistik.

Menurut otoritas kesehatan setempat, sejak 7 Oktober 2023, perang genosida Israel terhadap Gaza telah menewaskan sekitar 47.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 110.700 orang.

Brigade Pasukan Khusus Hamas Izzuddin al-Qassam

Brigade Pasukan Khusus Hamas Izzuddin al-Qassam

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di wilayah tersebut. (semut)

Halaman selanjutnya

Mereka mencatat bahwa keterlambatan pengiriman nama-nama orang yang akan diumumkan pada gencatan senjata gelombang pertama disebabkan oleh alasan teknis dan logistik.

Halaman selanjutnya



Sumber