Senin, 20 Januari 2025 – 15.17 WIB
Jakarta – Ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kementerian pada Senin, 20 Januari 2025, di Jalan Pintu Senayan.
Baca juga:
Penjelasan Kemendikbudristek soal demonstrasi pegawai akibat pemecatan ASN sepihak
Tindakan itu memicu tudingan arogansi Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro dan istrinya yang ikut campur dalam urusan kementerian.
Para pengunjuk rasa mengenakan pakaian serba hitam dan memegang berbagai spanduk berisi kritik pedas. Dalam satu spanduk “Lembaga negara bukanlah perusahaan swasta Satryo dan istrinyayang menandakan istri menteri ikut campur urusan Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga:
Fakta: Ratusan ASN protes sikap arogan Menteri Satryo Brodjonegoro dan menggelar aksi demonstrasi di Kementerian Pendidikan Tinggi.
Alasan utama tindakan tersebut adalah pemecatan Neni Herlina, pegawai Kementerian Pendidikan dan Teknologi, yang dianggap tidak adil oleh pegawai lainnya.
Baca juga:
Harta yang dimilikinya Rp 46 miliar, termasuk mobil koleksi Menteri Satryo yang dituding suka memukulnya.
Di tengah protes tersebut, publik mulai menyoroti nama istri Menteri Satryo, Sylvia Ratnawati Brodjonegoro. Sylvia dikenal melindungi privasi keluarganya, namun kini terseret ke dalam masalah Kementerian Dalam Negeri.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak dari pernikahannya. Salah satu anaknya, Diantha Soemantri, sudah menjadi profesor kedokteran di Universitas Indonesia pada usia 42 tahun.
Meski keluarga tersebut jarang menjadi sorotan media, tayangan hari ini menuai tudingan bahwa Sylvia punya peran dalam politik internal Kementerian Pendidikan dan Teknologi.
Kritik terhadap kepemimpinan Satryo menimbulkan masalah serius bagi kementerian yang dipimpinnya. Selain tudingan arogansi, isu perlakuan tidak adil terhadap ASN oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi pun mengemuka dalam protes ini.
Menteri Satryo belum memberikan tanggapan resmi atas protes tersebut. Namun, tekanan publik yang semakin besar menyebar ke Sylvia.
Halaman selanjutnya
Meski keluarga tersebut jarang menjadi sorotan media, tayangan hari ini menuai tudingan bahwa Sylvia punya peran dalam politik internal Kementerian Pendidikan dan Teknologi.