Warga negara Tiongkok yang dituduh menyuap petugas imigrasi meminta maaf: Rp 500.000 untuk biaya visa saya

Senin, 20 Januari 2025 – 20:42 WIB

Jakarta – Seorang warga negara (WN) China berinisial LB angkat bicara usai konten video yang menyuap atau diduga menyuap petugas imigrasi senilai Rp 500.000 di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang. Dia merilis video penjelasan dan meminta maaf.

Baca juga:

Armada Amerika dan Tiongkok bersiaga di Laut Cina Selatan

Seorang warga China tampak membuat video penjelasan di sebuah ruangan, dengan latar belakang kaca yang menunjukkan apakah itu apartemen atau gedung. Video penjelasan diambil pada Senin, 20 Januari 2025.

Video tersebut diunggah ke akun media sosial Instagram dan TikTok. Video tersebut berjudul “Tentang Masuk Indonesia, Video tersebut berisi penjelasan dan permintaan maaf.” Warga China sengaja membuat video penjelasan pada Minggu, 19 Januari 2025, setelah memicu beragam opini soal imigrasi Indonesia.

Baca juga:

Imigrasi Soetta menyediakan ruangan khusus untuk pembuatan paspor anak yang disebut sebagai layanan pertama di Indonesia

Tentang saya, ketika saya masuk ke Indonesia pada tanggal 16 Januari 2025, postingan video ini menjadi hot search di Indonesia, berita-berita Indonesia juga memuat opini publik dari video tersebut. Video tersebut menyebabkan opini publik Indonesia terus meluas, saya Mohon penjelasannya dan mohon maaf,” kata WN China, Senin, 20 Januari.

Foto WNA di kantor imigrasi Bandara Soetta, Tangerang, Banten.

Baca juga:

Sempat terjatuh, Neta akhirnya mendapat suntikan Rp 12 triliun

Dijelaskannya, pada video sebelumnya dikenakan biaya visa normal sebesar Rp 500.000. Warga negara Tiongkok mengatakan petugas bea dan cukai Indonesia telah berperilaku sangat baik dan tidak ada tindakan ilegal yang dilakukan petugas imigrasi.

“500.000 rupee dalam video itu hanya biaya visa saya,” ujarnya.

Warga negara Tiongkok tersebut sadar bahwa konten videonya menimbulkan akibat buruk. Menurutnya, ada kesalahpahaman dengan pihak imigrasi Indonesia.

“Video tersebut bukan sekadar rekaman kehidupan nyata, sebuah postingan jahat dengan tujuan tertentu. Saya bersedia bekerja sama dalam penyelidikan ini dan mengambil tindakan perbaikan,” ujarnya.

Seorang warga negara China kembali meminta maaf atas isi video pribadinya beberapa waktu lalu. Nyatanya, hasil video tersebut sangat mempengaruhi opini publik.

Dulu, warga negara China (WN) yang diunggah di media sosial bisa mengumumkan masuk ke Indonesia melalui jalur hijau dengan dugaan menyuap atau membayar petugas bea dan cukai di bandara. pengangkutan barang berbahaya.

Dalam rekaman viral tersebut, terlihat seorang warga negara China menjelaskan alasannya bisa masuk ke Indonesia. Pria tersebut tampaknya dihadang petugas Bea dan Cukai di bandara. Namun tak lama kemudian, pria yang merekamnya dan temannya melarikan diri.

Setelah itu, pria Tionghoa yang merekam video tersebut menjelaskan alasan dia dan temannya melarikan diri. Dia mencontohkan, ia menulis uang sebesar 500.000 di paspornya saat diperiksa petugas bea dan cukai.

Sementara itu, pihak Imigrasi sudah angkat bicara soal video viral tersebut. Kantor Imigrasi membantah bahwa video tersebut asli.

“Kami informasikan bahwa video tersebut tidak benar,” kata Direktorat Jenderal Imigrasi pada Minggu, 19 Januari 2025 melalui akun “X”.

Ditjen Imigrasi menjelaskan, tidak ada suap atau sogokan yang diterima petugas Bea dan Cukai. Faktanya, video viral tersebut tidak menampilkan petugas yang disuap.

“Dipastikan secara langsung bahwa petugas tidak meminta atau menerima kompensasi apa pun dari WNA tersebut. Dalam video sama sekali tidak ada bukti bahwa petugas melakukan hal tersebut,” ujarnya.

Direktorat Jenderal Imigrasi mengatakan kedua WNA China tersebut masuk ke Indonesia melalui Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Tangerang. Mereka berdua masuk melalui loket manual bersama petugas Imigrasi.

Data kronologisnya dicocokkan dengan rekaman CCTV yang membuktikan petugas tidak meminta atau menerima apa pun dari yang bersangkutan, ujarnya.

Halaman selanjutnya

Warga negara Tiongkok tersebut sadar bahwa konten videonya menimbulkan akibat buruk. Menurutnya, ada kesalahpahaman dengan pihak imigrasi Indonesia.

Halaman selanjutnya



Sumber