Selasa, 21 Januari 2025 – 17:22 WIB
Tulungagung, VIVA – Pada Minggu (19/1/2025), terjadi perkelahian antara kelompok pesilat di perbatasan Desa Wajak Kidul dan Desa Wajak Lor di Tulungagung, Kabupaten Boyolangu.
Baca juga:
Polisi mendalami tempat pembelian air sadah untuk membersihkan Brigadir Fadel
Dalam video yang diunggah akun Instagram @cepat.indo, terlihat dua kelompok pesilat memenuhi jalanan dan saling mempertunjukkan jurus-jurus pencak silat yang memanas.
Beberapa pemuda bahkan melemparkan barang-barang ke kamp seberang, namun situasi berbahaya ini berhasil diredakan oleh warga sekitar dan segera menghubungi polisi.
Baca juga:
4 pelaku penyerangan polisi dengan senjata tajam ditangkap di Padang
Humas Polres Tulungagung Ipda Nanang Murdiyanto membenarkan kejadian tersebut dan mencatat, polisi telah menerima laporan adanya bentrokan antarsekolah silat.
Baca juga:
Polisi Padang menjadi korban baku hantam, senjata tajam mengenai kepala dan jari tangan mereka.
Selain itu, Ipda Nanang mengimbau masyarakat menjaga perdamaian di wilayah tersebut dan tidak terlibat dalam perselisihan yang dapat merugikan banyak orang.
“Kami sudah mendalami kejadian ini dan mengimbau masyarakat tidak main hakim sendiri. Jika ada kerugian dan korban jiwa, segera lapor,” kata Ipda Nanang, Selasa (21/01/2025).
Sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan harta benda akibat kejadian tersebut. Namun beberapa sumber menyebutkan tawuran antar kelompok silat tersebut disebabkan oleh perseteruan yang belum terselesaikan, meski melalui mediasi.
Dalam kronologis kejadian, terjadi dialog antara perwakilan masyarakat dan polisi. Namun, karena tidak dapat menemukan bahasa yang sama, massa kemudian mengorganisir gerakan anarkis.
Polisi mengimbau semua pihak menahan diri dan menghindari situasi provokasi yang dapat memperburuk keadaan.
Halaman berikutnya
Sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan harta benda akibat kejadian tersebut. Namun beberapa sumber menyebutkan tawuran antar kelompok silat tersebut disebabkan oleh perseteruan yang belum terselesaikan, meski melalui mediasi.
