Rabu, 22 Januari 2025 – 05:52 WIB
Jakarta – Perusahaan logistik PT Mats Internasional Indonesia (MII) bermitra dengan komunitas Ok Oce untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga:
Puluhan ton kopi Sumsel siap membanjiri pasar Malaysia dan Australia
Hal ini disebabkan karena barang ekspor hanya diproduksi oleh perusahaan besar untuk kebutuhan pasar internasional, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh sebagian usaha kecil dan menengah.
Faktanya, banyak usaha kecil dan menengah yang mampu bersaing dalam menjual produknya ke luar negeri. Vicky V Zahid, Vice President Compliance and Risk Management MII, menjelaskan ekspor merupakan peluang perluasan pasar.
Baca juga:
Berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen, inilah 3 prioritas penguatan ekonomi China.
Selain menguntungkan produsen dan penjual, ekspor juga dapat meningkatkan mata uang suatu negara dalam perdagangan internasional.
Baca juga:
Memasuki pasar internasional, manggis asal Sumut sebanyak 7,3 ton siap diekspor ke China
Sementara itu, kata dia, dalam mekanisme perdagangan internasional terdapat prosedur yaitu aturan yang harus dipatuhi sebelum melakukan ekspor.
“Jadi ekspornya bagus, tapi harus benar. Ada sesuatu yang bagus, carilah pembeli“Kalau begitu ikuti aturannya, baru nikmati manfaatnya,” ujarnya dalam paparan webinar, Selasa, 21 Januari 2025.
Vicky juga mencatat, tren ekspor pada tahun 2025 terfokus pada sektor komoditas pertanian seperti pertanian dan perkebunan.
“Ini adalah peluang besar. “Kita bisa memaksimalkan peluang petani untuk mengekspor ke luar negeri,” jelasnya.
Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 7,1 persen pada tahun 2025
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan peningkatan nilai ekspor Indonesia sebesar 7,1 persen pada tahun ini.
VIVA.co.id
20 Januari 2025