Selasa, 21 Januari 2025 – 07:27 WIB
Jakarta – Kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu malam (15/1) meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. RS Polri Kramat Jati menerima delapan kantong jenazah yang dievakuasi dari lokasi kebakaran, namun proses identifikasi menghadapi kendala besar karena kondisi jenazah dalam kondisi rusak paling parah.
Baca juga:
Buku tamu lantai 8 Glodok Plaza tempat ditemukannya jenazah hangus
Kabag DVI Rodokpol Pusdokkes Polsek Kombes Ahmad Fawzi menjelaskan, kondisi korban berdasarkan pemeriksaan forensik sudah mencapai tingkat keempat. Tingkat ini merupakan kategori kerusakan tertinggi akibat kebakaran yang hampir seluruh tubuh korbannya menjadi abu atau debu.
“Ya, berubah menjadi debu. “Pada dasarnya ini level yang paling serius,” kata Ahmed Kramat kepada wartawan di RS Polri Jati, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca juga:
Rumah kontrakan di Tangsel terbakar, kakek meninggal
Kerusakan parah ini tidak hanya menyulitkan identifikasi jenazah, namun juga mengharuskan petugas ekstra hati-hati saat menangani jenazah korban. Ahmed meminta tim evakuasi dan forensik bekerja hati-hati melindungi barang bukti yang tersisa agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut.
Baca juga:
RS Polri mengidentifikasi dua korban kebakaran Glodok Plaza, wanita dewasa muda
“Kondisi korban kebakaran sangat serius. “Jangan sampai penanganan yang asal-asalan merusak barang bukti yang sedikit,” jelasnya.
Diketahui, tragedi ini bermula ketika terjadi kebakaran besar di Glodok Plaza, salah satu pusat perbelanjaan ikonik di kawasan Jakarta Barat. Api melalap sebagian bangunan selama beberapa jam sebelum akhirnya padam. Ratusan switchmen dengan berbagai peralatan canggih diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi.
Proses pemadaman api sulit dilakukan karena besarnya api dan struktur bangunan yang rumit. Berkat upaya aktif pada malam hari, api berhasil dipadamkan seluruhnya.
Karena kondisi jenazah yang rusak parah, identifikasi menjadi tugas yang sangat sulit bagi tim forensik. Mengingat ciri visual atau fisik tubuh korban sudah tidak bisa dikenali lagi, maka proses ini memerlukan metode khusus, termasuk analisis DNA.
Di sisi lain, RS Polri juga terus memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban. Mereka diimbau untuk segera memberikan informasi atau sampel DNA yang diperlukan untuk mempercepat proses identifikasi.
Ahmed Fauzi mengatakan meski sulit, timnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi seluruh korban. “Kami memahami betapa pentingnya kepercayaan bagi keluarga korban dan kami akan bekerja keras demi keadilan mereka,” tutupnya.
Penyebab pasti kebakaran saat ini sedang diselidiki. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun polisi dan pemadam kebakaran terus mengumpulkan bukti lebih lanjut untuk memastikan kronologi kejadian tersebut.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan di pusat perbelanjaan, khususnya pusat perbelanjaan sibuk seperti Glodok Plaza. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Halaman selanjutnya
Karena kondisi jenazah yang rusak parah, identifikasi menjadi tugas yang sangat sulit bagi tim forensik. Mengingat ciri visual atau fisik tubuh korban sudah tidak bisa dikenali lagi, maka proses ini memerlukan metode khusus, termasuk analisis DNA.