Rabu, 22 Januari 2025 – 22:46 WIB
Jakarta, VIVA- Thrift atau hemat menjadi gaya hidup yang semakin populer di kalangan anak muda. Selain menjalani hidup minimalis, kebiasaan sederhana orang Jepang ini bisa diikuti saat mengelola uang dan merupakan cara efektif untuk mulai membangun kekayaan demi kesehatan finansial di masa depan.
Baca juga:
Ternyata inilah sumber kekayaan Menteri Pariwisata Vidyanti Putri Vardhana yang hartanya mencapai Rp 5,4 triliun.
Kebiasaan ini berasal dari budaya Jepang dan telah terbukti membantu banyak orang mencapai tujuan finansial mereka. Mereka dapat mencapai kemandirian finansial tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Menurut News Trade U, secara umum gaya hidup hemat orang Jepang mengutamakan penganggaran yang cermat dan menganut gaya hidup minimalis. Setiap praktik di sini adalah bentuk pengendalian keuangan pribadi yang lebih fokus dan berkelanjutan.
Baca juga:
4 Keuntungan Pilihan No Buy Tak Hanya Tren Hidup Hemat, Mobil Bikin Dompet Gemuk!
1. Anggaran secara teratur
Baca juga:
6 Rekomendasi Produk Yang Gak Bisa Dibeli Kalau Gak Beli, Cuma Buang-buang Uang!
Masyarakat tradisional di Jepang menyebut metode penganggaran dengan sebutan kakeibo. Kakeibo adalah pencatatan manual pemasukan dan pengeluaran dalam buku catatan.
Kebiasaan positif ini bertujuan untuk mengontrol pengeluaran setiap bulannya. Melacak anggaran Anda secara teratur akan menciptakan kesadaran akan setiap pembelian, sehingga membatasi pembelian impulsif.
Di zaman modern ini, Anda bisa membuat catatan di laptop atau menggunakan aplikasi. Beberapa aplikasi perbankan dan dompet digital bahkan memiliki fitur debit otomatis sehingga membuat proses penarikan menjadi lebih efisien.
2. Mengadopsi kehidupan minimalis
Sebelum menjadi tren, orang Jepang menganut prinsip minimalis. Filosofi minimalis berfokus pada memiliki lebih sedikit barang dan dengan demikian mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Kebiasaan sederhana ini memaksa Anda meluangkan waktu saat mengambil keputusan pembelian. Pasalnya, kebiasaan ini selalu mengutamakan kualitas dalam setiap pembelian, serta investasi jangka panjang.
Dengan berhati-hati dalam membeli, Anda dapat mengurangi pengeluaran secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas hidup. Gaya hidup minimalis menciptakan lingkungan yang lebih terorganisir, tenang dan bebas stres.
3. Menabung setiap hari
Berhemat tampaknya sudah mendarah daging dalam diri banyak orang Jepang dan diterapkan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Mereka tidak malu mencari diskon bahkan lebih memilih membeli barang bekas dengan mengutamakan kualitas dan fungsi barang tersebut.
Tak hanya itu, masyarakat Jepang berhemat dengan menggunakan transportasi umum dibandingkan memiliki kendaraan sendiri. Hal ini memungkinkan Anda menghemat bahan bakar, perawatan (service) mobil bahkan pembayaran asuransi yang menambah pengeluaran bulanan Anda.
4. Perbaikan barang yang rusak
Kebiasaan hemat yang dilakukan orang Jepang adalah memperbaiki barang yang rusak, bukan menggantinya. Mereka bersedia mempelajari keterampilan perbaikan dasar atau meminta layanan perbaikan dari teknisi profesional.
Tujuannya adalah untuk memperpanjang umur manfaat barang tersebut. Praktik hemat ini bisa menghindari Anda terus-terusan membeli barang baru yang menguras dompet.
5. Makan di rumah
Orang Jepang juga cenderung makan di rumah, sehingga bisa menghemat uang dalam jangka panjang. Makan di restoran atau mengandalkan makanan kemasan akan menghabiskan anggaran Anda.
Pada saat yang sama, memasak di rumah memberi Anda kendali atas biaya makanan dan ukuran porsi, sehingga Anda dapat menghindari pengeluaran yang boros.
Masakan rumahan juga lebih sehat karena bisa memilih sayur dan bahan yang berkualitas dan bergizi. Memasak juga bisa dijadikan sebagai pelepas stres atau momen bonding bersama keluarga.
6. Hemat energi
Orang Jepang sangat pandai dalam pengelolaan uang. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menghemat energi dan air. Untuk mengurangi tagihan bulanan, mereka selalu mematikan lampu dan alat elektronik jika tidak digunakan. Selain itu, masyarakat Jepang juga suka mendaur ulang agar tidak membuang sampahnya sembarangan.
Mereka biasanya memberikan barang bekas kepada orang lain atau mencari cara untuk menggunakannya kembali. Dengan cara ini, mereka dapat menghemat uang sekaligus mengurangi limbah dan melindungi lingkungan.
Ini adalah kebiasaan sederhana orang Jepang dalam menabung yang, jika diterapkan dalam jangka panjang, dapat menciptakan kekayaan. Tertarik untuk menerapkan gaya hidup hemat ini?
Halaman berikutnya
Sebelum menjadi tren, orang Jepang menganut prinsip minimalis. Filosofi minimalis berfokus pada memiliki lebih sedikit barang dan dengan demikian mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.