Kamis, 23 Januari 2025 – 00:10 WIB
Jakarta, VIVA- Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, ikut serta dalam pembongkaran tembok laut misterius di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang pada Rabu, 22 Januari 2025.
Baca juga:
Kontroversi tanggul laut diyakini tidak ada hubungannya dengan Jokowi, itulah alasannya
Langkah tersebut dilakukan bekerja sama dengan nelayan, personel TNI Angkatan Laut (AL), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menebangi bangunan bambu yang dianggap ilegal dan merusak ekosistem laut.
Dikenal sebagai kritikus keras terhadap berbagai kebijakan pemerintah, khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Said Didu membagikan momen tersebut melalui akun media sosialnya X.
Baca juga:
Menteri Kelautan dan Perikanan mengenakan denda Rp18 juta per kilometer bagi yang memasang pembatas laut
“Oligarki yang menyiksa rakyat dan menjarah negara dan pejabat rendahan oligarki – Anda biadab dan tirani,” tulis Said Didu mengecam keras proyek PIK 2 yang sedang berjalan.
Dalam video tersebut, Said Didu yang mengenakan jaket pelampung menaiki perahu nelayan menuju melaut dan menyelam ke laut di kawasan pagar laut Tangerang. “Mari kita bongkar pagar laut. “Tidak masuk akal jika nelayan memasang pagar,” kata Said Didu
Baca juga:
Kisruh Pagar Luat Tangerang, Hadi Tjahjanto: Masalah Lahan yang Rumit
Kemudian dia bersama sejumlah orang mencoba menarik pagar bambu yang dipasang ke laut. Said Didu berteriak kegirangan dan melampiaskan amarahnya di antara pagar bambu yang dipasang ke laut.
“Oligarki kalian biadab, kalian tiran, kalian menjarah negara, kalian menyiksa rakyat,” teriak Said Didu penuh amarah.
Selain membantu membongkar pagar bambu, Said Didu dan kawan-kawan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Said Didu memuji kegigihan pemerintah dalam meninjau dan membongkar hambatan laut di kawasan pantai utara (pantura), Kabupaten Tangerang, Banten. Saya kira sekarang TNI AL mengungkap bahwa negara sudah kembali ke wilayah ini, kata Said Didu
Said Didu berharap, tindakan tegas yang dilakukan pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait menjadi pembuka dalam mengungkap pelanggaran yang selama ini terjadi di pesisir utara Kabupaten Tangerang.
“Kotak Pandora baru saja dibuka hari ini, namun masih banyak kasus di baliknya,” ujarnya
Diketahui, sejumlah instansi terkait bekerja sama dalam misi tersebut, antara lain TNI Angkatan Laut, KKP, dan nelayan setempat. Dengan bantuan perahu, mereka menarik bambu yang tenggelam ke dasar laut, dan setelah berhasil diangkat, mereka naik ke atas perahu.
Brigadir Jenderal (Maret) Harry Indarto, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal III) di Jakarta, menjelaskan, pihaknya menargetkan pembongkaran tanggul laut setidaknya sepanjang 5 kilometer pada hari itu.
Dengan melibatkan lebih banyak personel, target tersebut diharapkan bisa tercapai lebih cepat dibandingkan pembongkaran sebelumnya yang berhasil menempuh jarak sekitar 2,5 kilometer.
“Sekarang personel kami 3 kali lebih banyak dibandingkan kemarin. Jadi kemarin 2,5 kilogram, hari ini mulai siang, kalau totalnya 3 kali 7,5 km, minimal 5 kilogram bisa kita bongkar, kata Harry di Pos TNI AL Tanjung Pasir, Tangerang.
Halaman berikutnya
Said Didu memuji kegigihan pemerintah dalam meninjau dan membongkar hambatan laut di kawasan pantai utara (pantura), Kabupaten Tangerang, Banten. Saya kira sekarang TNI AL mengungkap bahwa negara sudah kembali ke wilayah ini, kata Said Didu