Abdul Mu’ti membeberkan alasan mengapa konsep baru PPDB tidak bisa diputuskan secara terburu-buru

Kamis, 23 Januari 2025 – 07:09 WIB

Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan belum ada keputusan resmi mengenai konsep penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Baca juga:

Kepala APBN BGN menyediakan anggaran MBG penuh dari dana CSR untuk infrastruktur mitra

Mu’ti mengaku sudah memberi informasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto soal konsep baru PPDB. Prabowo kemudian menyerahkan pembahasan tersebut kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menteri Prasetyo Hadi.

“Bukan begitu (sudah diambil keputusan). Tadi kita bawa ke Presiden dan sepertinya sudah diserahkan ke Mensesneg,” kata Mu’ti kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu. , 22 Januari. 2025.

Baca juga:

Menteri Pendidikan Dasar tentang sekolah yang menerapkan tidur bagi siswa: Secara psikologis baik

Mu’ti belum bisa memastikan apakah konsep baru PPDB akan menghilangkan sistem zonasi. Sebab, belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Baca juga:

Kebocoran Sistem PPDB Baru: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah zonasi menjadi pemukiman

“Iya, masih kita tunggu nanti. Karena kita sudah sampaikan ke Presiden, ini akan segera diselesaikan, tapi beliau sudah memberikan instruksi untuk menyelesaikannya nanti dengan Mensesneg,” ujarnya.

Di sisi lain, Mu’ti berharap konsep baru PPDB bisa diputuskan pada minggu ini. Sebab, menurutnya, banyak sekolah yang mulai mengkampanyekan pembukaan pendaftaran siswa baru.

“Kalau bisa segera ada waktu dalam beberapa minggu ke depan. Karena kalau tidak segera diselesaikan akan sangat sulit secara teknis, konsolidasi dan koordinasi, serta sosialisasi,” ujarnya.

Karena berkaitan dengan politik di pemerintah daerah, kemudian persiapan sekolah, serta pemahaman masyarakat terhadap konsep penerimaan siswa baru, kata Mu’ti.

Halaman berikutnya

“Kalau bisa segera ada waktu dalam beberapa minggu ke depan. Karena kalau tidak segera diselesaikan akan sangat sulit secara teknis, konsolidasi dan koordinasi, serta sosialisasi,” ujarnya.

Halaman berikutnya



Sumber