Kamis, 23 Januari 2025 – 21:07 WIB
Jakarta, VIVA- Sekretaris Negara Republik Indonesia (Mensesneg) Menteri Prasetyo Hadi menginformasikan, arahan Presiden Prabowo Subianto ingin kementerian/lembaga dan pimpinan daerah berhemat dengan menyesuaikan anggaran pada program prioritas termasuk Makanan Bergizi Gratis (MBG). ).
Baca juga:
Dalam rangka HUT Megawati Soekarnoputri ke-78, Presiden Prabowo mengirimkan bunga
Ia meyakini ada peluang untuk menyalurkan hasil penghematan anggaran ke dalam program pangan bergizi gratis. Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo ingin program makan gratis bergizi yang sudah ada semakin merata.
“Tentu ada konsekuensinya, mungkin memerlukan biaya tambahan. Jadi, berdasarkan hasil austerity yang kita peroleh kemarin, program makan gratis bergizi juga bisa menjadi prioritas, kata Prasetyo, Jakarta Timur, Kamis, 23 Januari 2025.
Baca juga:
Prabowo akan mundur sebagai pemimpin daerah terpilih, kata Bobby Nasution
Sebaliknya Prasetyo mengklaim tidak ada kementerian/lembaga yang keberatan dengan pemotongan anggaran tersebut.
Baca juga:
Penipu deepfake telah menggunakan nama Presiden Prabovo untuk bantuan sosial sejak tahun 2020
“Teman-teman kementerian/lembaga manapun tidak akan merendahkan diri karena ini adalah semangat kita bersama,” ujarnya.
Menurut Prasetyo, konsekuensi dari penghematan tersebut adalah penyesuaian anggaran kementerian dan lembaga. Prabovo, kata dia, menegaskan para pegawainya perlu berhemat.
“Seperti yang dikatakan presiden kita, kita perlu mengencangkan ikat pinggang dan menghemat uang. “Kita perlu lebih selektif terhadap intervensi yang efektif dan berdampak langsung,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 100 triliun untuk program Makan Gratis Gizi (MBG).
Menurut Dadan, tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun akan digunakan untuk menyasar 82,9 juta penerima makanan bergizi gratis pada akhir tahun 2025.
“Kalau perkiraan Badan Gizi, jika merger dilakukan pada September, sebenarnya Rp 100 triliun cukup untuk memberi makan 82,9 juta (penerima MBG),” kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Januari , 2025.
Sejauh ini, kata Dadan, proyeksi anggaran program Makan Sehat Gratis (MBG) mencapai Rp71 triliun. Menurut dia, anggaran tersebut hanya untuk 17,5 juta penerima pangan bergizi.
“Sejauh ini sudah dianggarkan Rp71 triliun. Kalau tidak ada penambahan akan menjangkau 15-17,5 juta penerima manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu keadaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebelum menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program makanan bergizi gratis.
“Iya, APBN secara umum akan ditinjau ulang secara menyeluruh, mana arah prioritas yang ditetapkan Presiden dan mana yang akan dicapai, bagian mana yang memenuhi kebutuhan, kita tentukan penambahannya. sejalan dengan prioritasnya dan mengurangi inefisiensi,” katanya.
Halaman berikutnya
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 100 triliun untuk program Makan Gratis Gizi (MBG).