Kamis, 23 Januari 2025 – 21:07 WIB
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) alias BNI punya strategi tersendiri untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah. Yang utama adalah UKM yang menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan dan menghasilkan produk ramah lingkungan untuk diekspor melalui program UMKM Ramah Lingkungan (BUMI) BNI.
Baca juga:
Tas Lokal Bandung Jadi Favorit Internasional, Program Ekspor shopee memudahkan masuk dalam perdagangan
Sekretaris Perusahaan Menurut BNI, Okki Rushartomo, program BUMI ini merupakan bagian dari komitmen BNI sebagai pionir pembiayaan berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian bangsa.
Perusahaan telah memberikan pendanaan sebesar Rp38,9 miliar kepada 164 pengusaha sektor kerajinan, kata Okki dalam keterangannya, 23 Januari 2025.
Baca juga:
BSI akan mendapat alokasi syariah KUR 17 triliun pada tahun 2025
Melalui program BUMI, Okki memastikan pihaknya mendorong UMKM untuk terus menerapkan prinsip ESG dalam operasionalnya. “Sehingga kita bisa berperan dalam ekonomi hijau sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo,” ujarnya.
Baca juga:
Tak mau mendapat hadiah cuma-cuma, Ayu Ting Ting harus membayar jajanan pedagang UMKM, netizen pun langsung mengejek Nagita Slavina.
Okki menjelaskan, program BUMI yang dimulai pada tahun 2024 ini tidak hanya memberikan pendanaan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU). Sekaligus memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah untuk terus menerapkan manajemen yang sesuai dengan praktik ramah lingkungan terhadap produk dan jasa yang dihasilkan.
“Klien BUMI akan mendapatkan pelatihan dari BNI agar menjadi UMKM yang unggul di kelasnya dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Okki.
Salah satu nasabah BNI yang mengikuti program BUMI adalah Sari Wahyuni (42), yang menjalankan bisnis Sweet Shabrina, sebuah bisnis fashion ecoprint. Sari telah menjadi nasabah KUR BNI sejak tahun 2022, dan mulai mengikuti program BUMI pada tahun 2024.
“Awalnya saya adalah seorang karyawan sebuah perusahaan. Namun sejak anak saya mulai bersekolah dan membutuhkan seorang ibu untuk mendampinginya dalam beraktivitas, saya memutuskan untuk membuat usaha bernama Sweet Shabrina Ecoprint yang juga didukung oleh BNI dengan modal,” kata Sari.
Dalam menjalankan operasionalnya, Sari banyak diminati perempuan dari lingkungan yang tinggal di Jakarta Timur. Selain itu, juga melibatkan penyandang disabilitas untuk berkontribusi pada produk tersebut mode Produk yang diproduksi berkisar dari pakaian, tas, hingga sampul buku.
“Produk mode “Kami tidak memiliki pola serupa karena kami menggunakan cetakan daun dan pewarna alami.
Halaman berikutnya
Salah satu nasabah BNI yang mengikuti program BUMI adalah Sari Wahyuni (42), yang menjalankan bisnis Sweet Shabrina, sebuah bisnis fashion ecoprint. Sari telah menjadi nasabah KUR BNI sejak tahun 2022, dan mulai mengikuti program BUMI pada tahun 2024.