Kamis, 23 Januari 2025 – 14:40 WIB
Jakarta – CEO JPMorgan Jamie Dimon menyambut baik kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) mengenai tarif perdagangan untuk mitra. Dimon memperkirakan aturan ini bisa berdampak positif terhadap stabilitas perekonomian nasional Amerika Serikat.
Baca juga:
Setelah dicopot oleh Biden, Presiden Trump kembali menetapkan Houthi sebagai organisasi teroris
Sejumlah pihak khawatir kebijakan AS yang menaikkan tarif terhadap sejumlah negara seperti China, Meksiko, dan Kanada akan memicu perang dagang global. Selain itu, perubahan tarif impor juga bisa “menghidupkan kembali” inflasi di Negeri Paman Sam.
Dimon memiliki pandangan berbeda terhadap kebijakan Trump. Dia mengatakan penerapan bea masuk yang lebih tinggi dapat melindungi aset negara dan membawa mitra dagang kembali ke perundingan untuk mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan Amerika Serikat.
Baca juga:
Trump memecat Joe Biden, komandan perempuan Penjaga Pantai AS
“Kalau ada (sebagian) inflasi, itu bagus untuk keamanan nasional. Maksud saya, lupakan saja (kekhawatiran inflasi dan perang dagang),” kata Dimon, seperti dilansir CNBC International, Kamis, 23 Januari 2025.
Baca juga:
Trump memaafkan ribuan perusuh di gedung Capitol AS, namun nenek tersebut membantahnya: Kami melakukan kesalahan hari itu
Trump telah mengancam perdagangan global dengan tarif impor sejak ia terpilih sebagai presiden AS pada November 2024. Bea masuk ini menyasar Meksiko, Kanada, Tiongkok, dan Uni Eropa.
Trump sedang mempertimbangkan tarif impor sebesar 10 persen untuk Tiongkok dan 25 persen untuk Kanada dan Meksiko. Ia mencatat, penerapan kebijakan tarif bea masuk akan mulai berlaku pada 1 Februari 2025.
Presiden Amerika Serikat ke-47 dengan jelas menyatakan di hadapan media bahwa terdapat defisit $214 miliar dalam neraca perdagangan tahunan pada November 2024. Dimon melihat kebijakan tarif sebagai alat untuk meningkatkan perekonomian AS.
“Saya melihatnya sebagai alat ekonomi. Itu (tarif impor) adalah alat ekonomi dan tergantung bagaimana Anda menggunakannya, itu bisa menyebabkan inflasi atau tidak,” tambah Dimon.
Selain itu, Dimon mengatakan kenaikan tarif perdagangan juga berdampak pada nilai tukar dolar AS. Hal terpenting baginya adalah pertumbuhan.
“Tarif bisa mengubah dolar, tapi yang paling penting adalah pertumbuhan,” kata Dimon.
Halaman berikutnya
Presiden Amerika Serikat ke-47 dengan jelas menyatakan di hadapan media bahwa terdapat defisit $214 miliar dalam neraca perdagangan tahunan pada November 2024. Dimon melihat kebijakan tarif sebagai alat untuk meningkatkan perekonomian AS.