Gelombang kedua, ribuan tentara Korea Utara langsung memasuki medan perang Rusia

Kamis, 23 Januari 2025 – 10.00 WIB

VIVA – Korea Utara (Korut) berencana mengirim ribuan pasukan ke Rusia dalam waktu dekat, meski dikabarkan menderita kerugian besar dalam pertempuran di wilayah (provinsi) Kursk. Gelombang kedua serangan militer ke rezim Kim Jong Un akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Baca juga:

Netanyahu Melanjutkan Operasi Militer di Tepi Barat untuk Menteri yang Menolak Gencatan Senjata

Menurut laporan yang dipublikasikan VIVA militer dari Waktu New YorkPyongyang diperkirakan akan segera mengirim pasukan tambahan ke Rusia. Ribuan tentara baru Korea Utara akan tiba dalam dua bulan ke depan.

Pada November 2024, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), didukung laporan intelijen militer Korea Selatan (Korsel) dan Ukraina, mengumumkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia.

Baca juga:

Inilah sosok Mayor Denjaka, Panglima TNI Angkatan Laut yang menghancurkan Tanggul Laut Tangerang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengatakan bahwa pada awal Januari 2025, lebih dari 4.000 tentara Korea Utara yang bertempur bersama militer Rusia dipastikan tewas dan terluka.

VIVA Militer: Tentara Korea Utara (Korea Utara) di Rusia

Foto:

  • Kementerian Pertahanan Federasi Rusia

Baca juga:

Inilah deretan alutsista TNI Angkatan Laut yang dikerahkan dalam operasi pembongkaran tembok laut misterius di perairan Tangerang.

Pada saat yang sama, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) Jenderal Oleksandr Sirsky melaporkan bahwa jumlah tentara Korea Utara yang tewas dan terluka semakin meningkat. Sirsky mengatakan sekitar 6.000 tentara Korea Utara tewas dalam perang tersebut.

Meski demikian, Sirsky menyebut semangat personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) masih sangat tinggi. Meski secara resmi bukan merupakan konflik di negaranya, namun pasukan Pyongyang memiliki motivasi tinggi dan sangat terlatih.

“(Pasukan Korea Utara) tetap memiliki motivasi tinggi, terlatih dan berani,” kata Sirsky. VIVA militer dari Kyiv adalah negara yang independen.

Sirsky juga menyoroti keberanian luar biasa yang dimiliki militer Korea Utara. Konon mereka berani memasuki medan perang tanpa mengendarai atau mendapat perlindungan kendaraan lapis baja. Menurut Sirsky, kenyataannya sangat berbeda dengan tentara Rusia.

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Hal ini menyebabkan militer Ukraina menuduh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) sengaja menggunakan tentara Korea Utara sebagai unit infanteri. Dan mengorbankan mereka sebagai makanan untuk artileri pasukannya.

Celeste Ann Wallander, mantan asisten menteri pertahanan AS untuk urusan internasional, percaya bahwa tentara Korea Utara yang akan dikirim ke Rusia dilatih untuk terlibat dalam operasi khusus. Meskipun digunakan dalam peperangan konvensional.

Keterlibatan Korea Utara menandai peningkatan signifikan dalam perang yang sedang berlangsung. Pasalnya, Korea Utara memiliki salah satu kekuatan militer organik terbesar dengan 1,2 juta personel aktif.

Halaman berikutnya

“(Pasukan Korea Utara) tetap bermotivasi tinggi, siap dan berani,” kata Sirsky seperti dikutip surat kabar Kyiv Independent VIVA Military.

Halaman berikutnya



Sumber