Kamis, 23 Januari 2025 – 20.30 WIB
Jakarta – Perumnas berupaya untuk terus mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD) di kota-kota besar dan sekitarnya sebagai salah satu strategi mendukung program 3 juta rumah yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga:
Eric Tahir mendorong BTN mengembangkan TOD dengan mencapai target program 3 juta rumah
Selain mengembangkan tiga hunian lantai tinggi Dengan konsep TOD di Jabodetabek, Perumnas kembali berinovasi dengan mengembangkan proyek Samesta Parayasa Parung Panjang Indonesia yang merupakan konsep ramah lingkungan pertama di Bogor.
Langkah ini bahkan didukung oleh Kementerian Perhubungan pihak yang berkepentingan terkait dengan konsep ini. Wakil Menteri Perhubungan Suntana menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan stasiun Lumpang yang terletak di kawasan perumahan Samesta Parayasa untuk melengkapi konsep TOD yang diusung pihaknya Perumnas.
Baca juga:
Kementerian Perhubungan bersiap menggelar angkutan lebaran 2025 yang merupakan event besar
“Kami siap mendukung dimulainya pembangunan Stasiun Lumpang karena manfaat dari stasiun ini sangat dinantikan masyarakat. Oleh karena itu, proses pembangunan stasiun ini harus dipercepat,” kata Suntana dalam keterangannya. Kamis, 23 Januari 2025.
Baca juga:
Implementasi keberlanjutan maritim Indonesia, BKI bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan
Sebagai bentuk upaya perbaikan nilai tambah Direktur Utama Perumnas Budi Saddeva Soediro mengaku keberadaan bangunan hunian di Parung Panjang dikoordinasikan oleh pihaknya, PT KAI, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan. meletakkan fondasi Stasiun Lumpang pada triwulan I tahun 2025.
“Samesta Parayasa tidak hanya menjadi solusi akomodasi, namun juga solusi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan akses transportasi umum yang terintegrasi. Kami berkomitmen membangun stasiun berkonsep hijau di Lumpang Parayasa bersama pihak terkait seperti PT KAI, ” kata Budi.
Stasiun Lumpang mampu menampung 5.160 penumpang per hari pada tahun pertama beroperasi dengan rute Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung.
Oleh karena itu, ia menegaskan, pengembangan kawasan Samesta Parayasa memerlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah. Tidak hanya dalam pembangunan dan pengembangan stasiun saja, namun juga dalam pengembangan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
“Dengan dukungan penuh komitmen Pemerintah dan Perumnas dalam pengembangan Stasiun Lumpang dan kawasan Samesta Parayasa, kami berharap ini bisa menjadi terobosan dalam bidang perumahan. mendarat TOD berbasis di Indonesia,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Stasiun Lumpang mampu menampung 5.160 penumpang per hari pada tahun pertama beroperasi dengan rute Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung.