Jumat, 24 Januari 2025 – 01:35 WIB
Surakarta, VIVA – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima hibah 47 patung bersejarah dari keluarga Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) pada acara serah terima di Ndalem Hardjonegaran, Surakarta. Patung-patung yang mewakili warisan budaya nusantara akan dibawa ke Kementerian Kebudayaan untuk dilestarikan dan dipamerkan kepada publik.
Baca juga:
Mertua yang tak mau mewariskan harta anaknya kepada istri, menggugat menantu dan 3 cucunya.
“Hibah ini merupakan wujud kecintaan mendiang Panembahan Khardjonagoro terhadap kebudayaan bangsa. “Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan beliau kepada negara untuk melindungi dan menghormati keluarganya sebagai bagian dari identitas budaya kita,” kata Fadli Zon dalam sambutannya. Gulung lagi, oke?
Koleksi patung yang dipamerkan terdiri dari sejumlah mahakarya langka, antara lain sepasang arca Garudea, satu arca Resi Agastya, dua arca Durga, satu arca Budha berukuran besar, dan satu arca Bhima yang tingginya lebih dari dua meter. Patung-patung ini merupakan monumen abad ke-8 hingga ke-14 Masehi yang memperkuat kisah sejarah kebudayaan Indonesia.
Baca juga:
Menteri Kebudayaan membuka pemugaran Museum Arkeologi Banten Lama, sejarah Banten semakin hidup
Go Tik Swan, yang populer dengan nama KRT Hardjonagoro dan kemudian Panembahan Ageng, adalah seorang seniman, kolektor, dan pelestari budaya yang mengabdikan hidupnya untuk mengoleksi dan melestarikan benda-benda bersejarah. Koleksi patung kali ini merupakan hasil koleksi tahun 1950-1980an. Sebelumnya, pada tahun 1985, ia menyumbangkan sebagian koleksinya kepada negara sebagai wujud kecintaannya terhadap tradisi dan sejarah rakyat.
Baca juga:
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendapat kritik dari para pembuat film atas rencananya menghadirkan bioskop ke Aceh.
“Warisan ini merupakan bukti kejayaan peradaban Indonesia. “Dengan dipamerkannya patung-patung ini di Kementerian Kebudayaan, kami berharap dapat mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih memahami dan mencintai budaya Indonesia,” tambah Fadli Zon.
Upacara serah terima ini dilangsungkan dengan nuansa adat Jawa, diawali dengan penyerahan secara simbolis vilugengan dan patung Nandi pewaris KRAH Suwarno dari Hardjonagara kepada Menteri Kebudayaan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Fadli Zon juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam pelestarian benda budaya. “Monumen dan artefak budaya tersebut harus dijaga kelestariannya dengan semangat gotong royong. “Kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga landasan membangun masa depan bangsa,” ujarnya.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk menghormati koleksi ini melalui pameran tetap di gedung Kementerian Kebudayaan yang dilengkapi dengan cerita-cerita pendidikan. Sebelumnya, patung-patung tersebut akan dibawa ke Museum Nasional Indonesia, terutama untuk tujuan pelestarian budaya dan pendidikan.
Halaman berikutnya
Sumber: adalah