Jakarta – Kabar duka datang dari artis rias selebriti (MUA) Slam Wiyono. Berlangganan MUA Melli Goeslaw, Natasha Vilona, Lidora dan lainnya meninggal dunia pada Kamis 23 Januari 2025. Menurut manajer Slam, Anisa Isahicksan, Slam meninggal dunia karena penyakit paru-paru.
Baca juga:
Paling terkenal: Slam Wiyono meninggal dan Isa Zega resmi ditangkap
“Slam sakit. Sakit paru-paru,” kata Anisa kepada VIVA melalui pesan singkat, Jumat, 24 Januari 2025.
Terkait penyakit paru-paru yang diderita mendiang Slam, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami masyarakat. Termasuk fakta dan mitos populer. Lalu apa saja fakta dan mitos mengenai penyakit paru-paru? Di bawah ini adalah ringkasan singkatnya.
Baca juga:
Inilah profil MUA Slam Wiyono yang meninggal karena penyakit paru-paru
1. Tidur di lantai menyebabkan paru-paru lembab
Baca juga:
Manajer Slam angkat bicara soal penyebab meninggalnya Wiyono, ia mengidap penyakit paru-paru
Banyak anggapan di masyarakat bahwa tidur di lantai dapat menyebabkan penyakit radang paru-paru atau pneumonia. Apakah ini benar? Pernyataan tersebut dibantah dr Tirta dengan mengatakan bahwa penyakit tersebut sudah ada di paru-paru cairan Cairan ini berfungsi mengurangi gesekan pada saat ekspansi dan kontraksi paru.
“Kalau tidur di lantai tidak masalah, hanya kedinginan, hipotermia. “Tapi itu tidak mengarah pada kekosongan,” katanya.
2. Asap rokok menyebabkan gangguan paru-paru
Spesialis paru-paru Dr Dewey Pusporini mengatakan asap rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan paru-paru.
“Asap rokok tidak hanya menyebabkan TBC, tapi juga kanker paru-paru dan infeksi. Pasalnya, asap rokok merusak bulu-bulu saluran pernafasan.
3. Angin malam menyebabkan TBC
Angin malam menyebabkan TBC, yang juga hanya mitos belaka. Namun angin malam tetap harus diabaikan. Karena angin malam dapat menurunkan imunitas tubuh seseorang, maka kuman tuberkulosis yang ada di lingkungan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Dan perlu anda ketahui juga bahwa cipratan dahak dapat dengan mudah menularkan penyakit kepada penderita TBC.
“Bacillinya masih bisa hidup di sana selama satu atau dua jam, dan batuk serta meludah yang tidak disengaja dapat menyebabkan TBC,” kata Dr. Dewey Pusporini, seorang spesialis paru.
Dr Dewi juga menjelaskan, TBC tidak hanya menyerang paru-paru saja, tapi juga TBC otak, TBC laring, TBC usus, TBC kulit, TBC ginjal, dan TBC rahim.
“Jadi tergantung di mana kuman TBC itu berada. “Jika gejala batuk terus berlanjut di paru-paru selama lebih dari tiga minggu, perlu kita ketahui bahwa kita perlu segera ke dokter.”
Gejala lainnya termasuk kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan.
“Kalau gejala ini disertai demam ringan, kadang menggigil, kita patut curiga.”
4. Tidak ada obat asma
Menurut presiden American College of Allergy, Asthma and Immunology, Dr. Todd Mahr mengatakan, masih belum ada obat untuk asma. Namun, ada cara untuk mengendalikan asma yang memungkinkan penderita asma melakukan semua hal yang mereka sukai.
Perawatan ini termasuk pengobatan, imunoterapi, dan menghindari pemicu. Beberapa orang salah mengira bahwa menderita asma berarti tidak bisa berolahraga. Tidak termasuk latihan fisik, ini meningkatkan kekuatan jantung dan paru-paru serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa olahraga yang sangat bermanfaat bagi penderita asma antara lain berenang, jalan kaki, sedang berjalandan bersepeda di dalam dan luar ruangan. Dia mencatat bahwa asma terkontrol dengan baik pada sejumlah atlet elit.
5. Susu dapat membersihkan paru-paru
Susu Ia memiliki banyak manfaat kesehatan dan nutrisi penting bagi tubuh. Susu diketahui bermanfaat untuk pertumbuhan gigi dan tulang, meningkatkan kualitas tidur, menetralkan racun, mencegah dehidrasi, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya manfaatnya, banyak orang yang mengira susu bisa membersihkan paru-paru. Namun, ternyata hal tersebut tidak benar.
“Mitos. Jadi, saya sering mendengar laporan bahwa susu bisa membersihkan paru-paru, padahal itu semua hanya mitos. Tidak ada hubungan antara konsumsi susu dengan kebersihan paru-paru,” ujar Ahli Gizi Klinis, Dr. Feni Nugraha, M.Gizi, Sp.GK.
Halaman berikutnya
2. Asap rokok menyebabkan gangguan paru-paru