Jumat, 24 Januari 2025 – 21:44 WIB
Jakarta – Kuil Murugan Jakarta, juga dikenal sebagai Sri Sanathana Dharma Aalayam, dibuka sebagai kuil pertama di kota yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Lembaga monumental ini melambangkan keragaman budaya dan kesatuan spiritual Indonesia.
Baca juga:
Pemerintah Provinsi Bali berbicara tentang Festival Kembang Api Klub Pantai Finlandia saat upacara sakral umat Hindu
Peresmian candi yang dikenal dengan nama Maha Kumbhabhishekam ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 2 Februari 2025 mulai pukul 07.45 hingga 19.00 di Jl. Bedugul No.2, Perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta.
Pembangunan Kuil Murugan Jakarta diawali dengan upacara peletakan batu pertama pada tanggal 14 Februari 2020 yang dipimpin oleh para pendeta terkemuka dari India dan Malaysia. Tamu kehormatan pada peresmian tersebut antara lain Gubernur Jakarta, anggota Dewan Keagamaan India, tokoh terkemuka nasional, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Duta Besar India untuk Indonesia, serta organisasi kebudayaan dan keagamaan.
Baca juga:
Fakta Unik Agama Kamala Harris, Calon Presiden Amerika Serikat: Ibu Hindu dan Suami Yahudi
Menurut Ketua Yayasan Sri Sanathana Dharma Aalayam Selvendren, “Kuil Murugan Jakarta adalah bukti semangat keberagaman Indonesia, yang mencerminkan kesatuan dalam pluralitas budaya dan spiritual.”
Kuil ini melayani semua agama Hindu, termasuk Shaivisme dan Vaishnavisme. Ciri-cirinya yang menonjol termasuk ikon suci Dewa Murugan, Dewa Ganesha, Dewi Bhuvaneswari, Dewa Siwa, Dewi Parvati, dan dewa-dewa dihormati lainnya.
Baca juga:
Sebagian besar umat Hindu di Bali tidak menginginkan adanya usaha pertambangan dari pemerintah
Rajagopuram setinggi 40 meter melambangkan rahmat ilahi, sedangkan patung Lord Murugan setinggi 21 meter berfungsi sebagai simbol peningkatan spiritual. Kuil ini memiliki aula serbaguna untuk acara-acara publik, museum yang menyoroti hubungan budaya antara Indonesia dan India, dan taman tenang yang ideal untuk meditasi dan kontemplasi.
Desain candi memadukan tradisi India, Bali, dan Jawa serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dimaksudkan tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan tujuan wisata yang mempromosikan kekayaan warisan spiritual dan budaya Indonesia.
Maha Kumbhabhishekam akan dipimpin oleh Yang Mulia Maha Pandita Dr. Sivasree K. Pichai Gurukkal, penerima penghargaan Vikashratna bersama dengan 72 pendeta dari India. Ritual suci ini diharapkan dapat mempersatukan umat Hindu, pemuka spiritual, dan masyarakat dalam memuja dewata dan mencari berkah demi kesejahteraan.
“Candi ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga simbol persatuan, kerukunan dan warisan budaya yang akan menginspirasi generasi umat Hindu masa depan,” tambah Selvendren.
Penduduk Hindu di India telah mengajukan petisi ke pengadilan yang mengatakan bahwa situs Muslim Sufi terletak di atas kuil Dewa Siwa.
Kelompok Hindu mengklaim bahwa kuil sufi dan filsuf Muslim yang dihormati berada di atas kuil dewa Hindu Siwa.
VIVA.co.id
29 November 2024